Genggaman tangan lemah saat berjabat tangan bisa mengindikasikan adanya resiko penyakit.
DARA | Begitu kata Associate professor of physical medicine and rehabilitation research dari University of Michigan di AS, Mark Peterson PhD.
“Banyak studi menemukan kekuatan merupakan prediktor kesehatan yang positif, dan kelemahan merupakan prediktor kesehatan yang negatif,” ujar Mark Peterson seperti dikutip dari PMJNews melansir WebMD, Kamis Minggu (16/11/2023).
Kekuatan genggaman tangan bisa diukur dengan sebuah alat bernama dinamometer tangan. Untuk menggunakan alat ini, pasien cukup menggenggam alat tersebut dan meremasnya sekuat mungkin.
Studi berbeda juga menemukan bahwa genggaman tangan yang lemah juga dapat berkaitan dengan penurunan sistem imun.
Sistem imun yang lebih lemah dapat membuat tubuh lebih rentan untuk terkena infeksi atau jatuh sakit.
Tak hanya itu, Peterson menjelaskan orang-orang dengan genggaman tangan yang lemah cenderung mengalami gejala dan komplikasi yang lebih serius bila sakit.
Dia menambahkan, genggaman tangan yang lemah juga kerap berkaitan dengan beberapa risiko masalah kesehatan.
Berikut ini adalah ketujuh masalah kesehatan tersebut:
1. Diabetes tipe 2
2. Penyakit jantung
3. Kanker
4. Demensia dan penyakit Alzheimer
5. Depresi
6. Disabilitas fungsional
7. Osteoporosis.
Editor: denkur | Foto: Istimewa/Islampos