Ratusan massa Gerakan Rakyat Anti Komunis Jawa Barat (Gerak Jabar) gelar aksi demo di depan Gedung sate, Bandung. Meminta kejelasan soal Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
DARA | BANDUNG – Muncul isu, hanya umat muslim yang menolak RUU HIP, maka Ketua Gerak Jabar Rohinul Balad menandaskan itu tidak benar.
“Tidak, buktinya kami disini bergabung semua. Jadi kalau ada yang bilang yang menolak itu hanya golongan umat islam, jelas itu tidak benar alias bohong,” ujarnya, Jumat (10/7/2020).
Bahkan, lanjut Rohinul Balad, pihaknya sudah koordinasi dengan jaringan lintas agama Jabar melalui MUI. Ternyata agama-agama lain pun sama menolak kalau Pancasila diubah melalui RUU HIP ini.
![](https://www.dara.co.id/wp-content/uploads/2020/07/IMG-20200710-WA0066.jpg)
Selain melakukan koordinasi dengan tokoh lintas agama, kata Rohinul, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan organisasi yang bergelut di bidang kebudayaan. Hasilnya mereka pun sepakat menolak RUU HIP.
“Ada yang namanya barisan putra sunda, itu juga sudah menyatakan sikap penolakan terhadap RUU HIP ini,” ujarnya seraya menambahkan, isu yang menyatakan bahwa yang menolak itu adalah sebagian kecil masyarakat dan juga hanya sebagian kelompok, itu biasanya isu yang dipakai oleh yang punya ideologi komunis.
“Polanya melalui mengadu domba anak bangsa ini, jadi ini memang harus diwaspadai oleh kita semua,” pungkasnya.***
Editor: denkur