Program ini juga tak hanya fokus pada jangka pendek, namun akan diperluas dengan dukungan anggaran dari pemerintah desa.
DARA| Menekan ancaman inflasi, Pemerintah Kabupaten Cirebon meluncurkan program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar di Kecamatan Kedawung.
Kegiatan ini tak hanya sekadar aksi, namun juga sebuah langkah konkret dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok yang terjangkau masyarakat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Hilmy Rifa’i, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan Gerakan Pangan Murah yang digagas Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP).
Menurutnya, GPM bukan sekadar program sesaat, melainkan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga ketahanan pangan di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
“Ini adalah titik ke-22 dari 21 titik sebelumnya, sebuah bukti pemerintah Kabupaten Cirebon tidak main-main dalam mengatasi inflasi dan memastikan bahan pangan tersedia dengan harga yang lebih terjangkau bagi warga,” ujar Hilmy dengan penuh keyakinan.
Meskipun Indonesia sedang menghadapi inflasi tinggi, Kabupaten Cirebon berhasil menjaga angka inflasi tetap di bawah 2 persen, bahkan hampir mendekati deflasi. Hal ini tidak lepas dari peran aktif pemerintah daerah yang terus berkoordinasi dengan Bulog dan sektor swasta, memastikan pasokan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, daging, dan tepung terigu tetap stabil dan terjangkau.
“Dengan harga yang lebih murah daripada pasar, masyarakat semakin mudah mengakses bahan pokok tanpa harus repot pergi ke pasar besar,” tambah Hilmy.
Sementara itu, Kepala DKPP Kabupaten Cirebon, Erus Rusmana, mengungkapkan keberhasilan GPM ini sudah dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk memastikan pasokan pangan, terutama beras, tetap aman hingga akhir tahun. Kerjasama dengan Bulog terus kami tingkatkan untuk menjaga stok pangan. Bahkan, kami berharap di tahun 2025, jumlah titik GPM akan semakin banyak,” ungkap Erus.
Keberhasilan GPM didukung kemudahan akses bagi masyarakat. Dengan harga yang lebih murah dan lokasi yang lebih dekat, GPM membantu mengurangi beban warga, apalagi di tengah cuaca buruk yang dapat mengganggu pasokan pangan. Program ini juga tak hanya fokus pada jangka pendek, namun akan diperluas dengan dukungan anggaran dari pemerintah desa serta kerjasama yang lebih erat dengan TNI-Polri.
“Di Kabupaten Cirebon, kami pastikan tidak ada lagi desa yang rawan pangan. Kami akan terus memperkuat ketahanan pangan di setiap desa,” tegas Erus.
Gerakan Pangan Murah ini tidak hanya sekadar solusi praktis menghadapi inflasi, namun juga mencerminkan semangat gotong royong yang kuat dalam membangun ketahanan pangan di seluruh Kabupaten Cirebon.
Editor : Maji