DARA | JAKARTA – Pasca pertemuan dengan Jokowi, kemana Partai Gerinda akan berlabuh. Tetap jadi partai oposisi atau balik kanan merapat ke pemerintahan alias koalisi?
Prabowo Subianto, selaku Ketua Umum Partai Gerindra nampaknya masih pikir-pikir. Namun, dikabarkan pagi tadi, Jumat 19 Juli 2019, menggelar rapat dengan jajaran Dewan Pembina Partai Gerindra di kediaman pribadinya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Rapat itu akan membahas berbagai persoalan setelah pertemuan Prabowo dengan Jokowi. Boleh jadi juga mendiskusikan posisi Gerindra ke depan, apakah tetap oposisi atau merapat ke pemerintahan.
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, belum bisa memastikan apa yang akan dibicarakan pada rapat itu. Namun, yang pasti Prabowo akan membahas hasil pertemuannya dengan Jokowi. Tapi belum bisa diprediksi keputusan Prabowo terkait posisi Gerindra untuk lima tahun ke depan,
Lantas bagaimana sikap Front Pembelas Islam (FPI) yang pada pilpres kemarin mati-matian mendukung Prabowo-Sandi? Ketua PA212, Slamet Maarif menegaskan pihaknya tidak mau ikut campur. Itu urusan Gerindra, ujarnya.
Hal senada dikatakan Kepala Divisi Hukum PA 212, Damai Hari Lubis. Menurutnya, pihaknya tak peduli karena sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi dengan Prabowo. “Saat ini PA 212 hanya menunggu acara ijtimak ulama ke-4 yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini. Ijtimak ini digelar untuk merespons perkembangan terkini pasca penyelenggaraan Pilpres 2019,” ujar Damai Lubis.
Munarman, Sekretaris Umum FPI pun begitu. Menurutnya, FPI tidak berharap apa-apa dalam agenda rapat antara Prabowo ddengan para Dewan Pembina Partai Gerindra. “FPI hanya berharap dan bergantung kepada Allah azza wajalla pemilik alam semesta,” ujar Munarman.***
Editor: denkur