Bandung tak pernah kehabisan generasi seniman musik. Satu lagi muncul dan kini sedang heboh di kalangan anak muda, yaitu grup musik Rusa Suara. Sejumlah karya lagu mengalun indah mengisi ruang pentas dan dunia maya.
Anak muda punya gaya. Kreatifitas seni tertumpah pada nada dan syair lagu, hingga menjelma menjadi sebuah irama yang mengalun mewarnai blantika musik pop tanah air. Begitulah Rusa Suara hadir memanjakan penikmat lagu-lagu slow berkarakter.
Bisa kita nikmati di akun youtube dan instagram. Sok pasti jiwa nurani kita akan melayang dalam angan dan khayal. Sebab, lagu-lagu Rusa Suara yang dilantunkan oleh sang vokalis Rifa Try Adhitya Nugraha benar-benar keluar dari narasi-narasi batin yang seolah ingin bercerita tentang rasa dan cinta dalam jiwa insan manusia.
Mendengar lagu-lagu Rusa Suara seolah kita berada dalam sebauh alam yang indah yang didalamnya ada pelangi senja penuh warna. Kita akan semakin tenggelam akan kesadaran bahwa cinta itu anugerah, cinta itu rasa dan cinta itu adalah kita.
Lalu, bercerita tentang bagaimana Rusa Suara terbentuk. Ada misi apa dibalik kemunculannya di kancah musik tanah air? Rifa Try Adhitya, sang komandan grup yang sekaligus sebagai vokalis mengatakan, Rusa adalah mahluk atau binatang yang memiliki karakter tenang. Dalam diri Rusa seolah ada kedamaian hidup dan kehidupan yang kesemuanya ada dalam putaran waktu dan genggaman sang Khalik.
“Kami mengambil dari filosopi karakter Rusa yang terlihat begitu tenang menikmati hidup apa adanya,” ujar Rifa seraya menambahkan grup band yang dipimpinnya itu lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat 23 Agustus 2017.
Selanjutnya Rifa menceritakan perjalanannya dalam menekuni dunia musik dari awal perintisan hingga menjelma menjadi sebuah grup band yang sudah masuk dapur rekaman Studi Music Stalight itu.
“Waktu saya pertama suka nyanyi dan kemudian membuat sebuah lagu yang sederhana dengan lirik yang dirasa tanpa direka, saat itulah saya suka dengan lagu yang berirama tenang dengan realitas kehidupan,” ujar Rifa, Rabu (25/3/2020).
Rifa juga mengatakan, suka sekali dengan Rusa karena sifatnya yang sungguh tenang, sehingga irama musik yang diciptakannya pun slow abis.
“Lama saya di Tasik dengan nama Rusa Suara dan itu saat saya masih soloist. Namun, kemudian saya berfikir ingin lebih berkembang dan mengambil keputusan untuk hijrah ke Bandung yaitu tahun 2019. Kebetulan Saya punya sudara yang suka bermain gitar sejak kecil dulu dengan saya, namanya Nopi Hardiansyah. Lalu, saya mengajak dia untuk main bareng. Setelah lama berbincang Nopi pun bersedia, hingga akhirnya kami merintis grup musik Rusa Suara ini,” ujar Rifa.
Dalam perjalanannya Rusa Suara tak pernah lelah manggung di cafe-cafe terdekat hingga ke luar kota. Rifa dan Nopi pun mencari koneksi untuk event-event musik dan Agustus 2019 ada tawaran manggung di acara Selatan Bandung “Camp Fest”. Setelah itu masuk dalam sebuah wadah Tallent yang ada di Bandung Selatan yaitu Selatan Bersatu.
“Di wadah Tallent itu, kami menemukan sebuah keluarga baru yang benar-benar profesional. Kami diberi arahan dan pemahaman tak hanya jadwal, tapi juga karakter-karakter Equopment Music fungsional alat-alat musik hingga karakter visual sound. Doa kami terkabul, hari demi hari perkembangan mulai terasa membaik dan semakin baik hingga sekarang,” Rifa menuturkan kisahnya.
Genre musik yang dimiliki Rusa Suara, kata Rifa adalah genre folk/folk alternative/pop. Sempat manggung di Bandung Kota, Garut, Tasikmalaya, acara-acara sekolah, universitas. Bahkan pernah juga manggung dalam momen wedding.
Sementara itu Rusa Suara juga pernah mengikuti beberapa festival diantaranya Kickfest, Ciroyom Festival, Selatan Bersatu Cafe Tour. Bahkan, lolos seleksi indilokal, seleksi Kickfest.Id.
Kini Rusa Suara sudah Launching Single dan bisa dilihat di akun Youtube dan isntagram @rusasuara_
Pernah juga ikut seleksi diantaranya di Kickfest Id, Eiger Adventur, Supermusic Authenticity dll.
Lagu-lagu yang diciptakan Rifa diantaranya: Sore Kamu, Persimpangan Jalan, Gelora Rindu, Tendaku, Dua Pilu, Cerita dan Zaman, Selimut Kabut, Intuisi Elegi, Suar Rindu, Gejala Lara.
Sedangkan album yang sudah diliris dan digemari banyak kaula muda adalah album berlabel “Ruang Membutuhkan Jiwa”.***
