Link ppdb.bandungkab.go.id sulit diakses. Para orangtua siswa keluhkan soal itu. Mereka harus segera tahu apakah anaknya diterima di sekolah negeri atau tidak.
DARA – Hingga pukul 14.00 WIB, link ppdb.bandungkab.go.id masih sulit diakses, Jumat (9/7/2021).
Sebelumnya diberitakan, pengumuman penerimaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP Negeri di Kabupaten Bandung itu dibuka hari ini melalui link ppdb.bandungkab.go.id.
Dasep Sudarisman (40) mengatakan, ia masih harap-harap cemas karena belum mengetahui anaknya diterima atau tidak di SMP pilihannya.
“Anak saya daftar ke SMP Negeri 1 Soreang, kata gurunya jam dua udah bisa lihat pengumuman di internet, tapi sampai sekarang belum bisa masuk ke situsnya,” ujar Dasep.
Dasep mengatakan, ia akan menyerahkan kepada guru jika memang terus-terusan link tersebut sulit diakses. Terlebih, jika memang anaknya diterima di sekolah tersebut, ia harus segera menyiapkan berkas-berkas untuk pendaftaran ulang.
“Mudah-mudahan diterima ya, nanti saya siapkan berkas daftar ulangnya, tapi kalau nggak diterima nanti mau dimasukan ke sekolah swasta saja,” katanya.
Sementara itu seorang guru di SDN Gunung Sari Cangkuang, Hana Nurdiani mengatakan sangat kerepotan akibat sulitnya mengakses link PPDB online untuk mengetahui apakah anak didiknya diterima atau tidak di SMPN 1 Cangkuang.
Hingga sore ini ia baru bisa mendownload satu hasil penerimaan siswanya. Padahal, ia mendaftarkan 32 siswa.
“Duh keteteran gini, masa udah dua jam baru bisa mendownload satu orang,” katanya.
Disamping kesulitan mengakses link, Hana mengatakan dirinya akan kerepotan untuk melakukan daftar ulang. Pasalnya dari keterangan yang ada di pada link, daftar ulang dimulai tanggal 9-10 Juli 2021.
“Berarti kesempatan daftar ulang itu hanya hari ini dan besok, padahal dari juknis yang saya baca daftar ulang itu dari hari ini sampai tanggal sebelas, ini mah sudah pasti keteteran,” kata Hana.
Ia bersyukur tidak ada orangtua yang komplain terhadap keterlambatan mengakses hasil penerimaan PPDB karena pada saat pendaftaran pihak sekolah (SD) sudah memberi pengertian kepada orangtua bahwa dalam sistem online pasti ada error.
“Alhamdulillah orangtua mengerti dan saya bertanggungjawab untuk menghandle ini, karena saya juga nggak memberi pasword masuk akunnya kepada orangtua, ya itu buat mengindari keresahan mereka jika terjadi kesulitan seperti ini,” pungkasnya.***
Editor: denkur