Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Garut menerima kunjungan perdana Mr Laurent Marc Paul Bastian, seorang pengusaha sukses asal Perancis, Selasa (5/12/2023).
DARA | Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan produksi yang dilaksanakan di Lapas Garut sesuai dengan standar kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan perusahaan Mr Laurent.
Dalam kunjungan ini, Mr Laurent didampingi Mr Cristhoper CDR Leimere, CEO PT Agri Lestari Nusantara/Coir Indonesia.
Turut hadir pula Kepala Lapas Garut dan beberapa pejabat struktural Lapas Garut.
Kepala Lapas Garut, Rusdedy, menyambut kunjungan ini dengan gembira dan menyatakan bahwa hal tersebut memperkuat kolaborasi antara Lapas Garut dengan dunia usaha.
Hal ini juga, ugkapnya, sejalan dengan komitmen Lapas Garut dalam membangun korporasi dalam sektor ekspor.
Kalapas Garut juga meminta Mr Laurent untuk meningkatkan kapasitas produksi sehingga semua tenaga kerja warga binaan, yang berjumlah sekitar 600 orang, dapat terserap dan bekerja di kegiatan ini.
Selain itu, Kalapas Garut juga meminta Mr Laurent untuk mengembangkan berbagai produk berbahan baku serabut kelapa yang diproduksi di Lapas Garut.
Hal ini dipilih mengingat ketersediaan bahan baku yang melimpah di wilayah Priangan Timur serta tersedianya tenaga kerja warga binaan yang terampil dan terlatih.
Sementara itu, tanggapan Mr Laurent sangat positif terhadap kegiatan ini. Ia mengungkapkan antusiasmenya dalam memberikan kesempatan kedua bagi warga binaan untuk kembali berkarya.
Ia juga mengapresiasi hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh warga binaan, yang telah menjalani pelatihan sebelumnya, sehingga produk yang dihasilkan telah sesuai dengan standar kualitas yang dipersyaratkan untuk pasar Eropa.
Mr Laurent juga menyambut baik kerjasama jangka panjang antara perusahaannya, PT Agri Lestari Nusantara/Coir Indonesia, dengan Lapas Garut.
Pengusaha sukses asal Perancis ini menyatakan bahwa kerjasama ini sangat membutuhkan dukungan sumber daya manusia yang ada di Lapas Kelas II Garut dan penting untuk terus ditingkatkan.
Mr Laurent meyakini bahwa produk-produk yang dihasilkan dari kolaborasi ini akan menjadi modal bagi perusahaannya untuk memasuki pasar di Eropa dan Amerika Serikat dengan lebih besar.
Kunjungan Mr Laurent ini bukan yang terakhir. Beliau berencana kembali ke Indonesia pada bulan Februari 2024, bersama dengan PT Agri Lestari Nusantara/Coir Indonesia.
Diharapkan bahwa dalam kunjungan tersebut, akan banyak produk-produk baru yang dapat dikembangkan dari sabut kelapa melalui kolaborasi dengan Lapas Garut.
“Kolaborasi yang terjalin antara Lapas Garut dan Mr. Laurent diharapkan dapat membuka peluang baru bagi warga binaan Lapas Garut dalam dunia usaha. Diharapkan juga dapat menggerakkan industri ekspor di wilayah garut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar kalapas Garut, Rusdedy.
Sebelumnya, komitmen Lapas Garut bangun korporasi export siap terwujud. Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama antara Lapas Garut dengan PT. Agri Lestari Nusantara untuk memenuhi permintaan export coir side dari beberapa negara Eropa seperti Perancis beberapa waktu lalu.
Kalapas Garut, Rusdedy, mengatakan bahwa serabut kelapa sering dipandang tidak memiliki nilai ekonomis, namun berkat kerja sama antara Lapas Garut dengan PT Agro Lestari Nusantara pihaknya siap mengolah serabut kelapa menjadi berbagai produk yang bernilai tinggi dengan kualitas ekspor yang banyak dibutuhkan oleh negara-negara Eropa.
“Apalagi wilayah Priangan Timur merupakan wilayah penghasil kelapa terbesar di pulau Jawa,” ujarnya usai Penandatanganan perjanjian kerja sama antara Lapas Garut dengan PT. Agri Lestari Nusantara untuk memenuhi permintaan export coir side dari beberapa negara Eropa di Aula lapas Garut beberapa waktu lalu.
Editor: denkur