GPBSI Akan Mulai Operasional Bioskop 29 Juli, Ini Tanggapan Pemkot Bandung

Jumat, 10 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi bioskop kembali dibuka (Reuters/Jorge Silva)

Ilustrasi bioskop kembali dibuka (Reuters/Jorge Silva)

“Asosiasi yang menyatakan tanggal 29 akan operasional, itu harapan. Ya kita hargai. Setahu saya yang mempunyai otoritas itu masing-masing kepala daerahnya. Sangat bergantung ke kondisi daerahnya. Kalau kondisi belum memungkinkan, saya yakin wali kota bisa menolak itu,” tegas Ema Sumarna.


DARA | BANDUNG – Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) menyatakan akan memulai operasional bioskop pada 29 Juli 2020 mendatang. Namun begitu, Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat belum mengizinkan bioskop kembali beroperasi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menegaskan, pemerintah daerah memiliki wewenang dalam mengatur pengoperasionalan kembali bioskop. Beroperasinya tempat pemutaran film itu dimasa pandemi Covid-19 tergantung pada kesiapan dalam menegakkan protokol kesehatan.

“Asosiasi yang menyatakan tanggal 29 akan operasional, itu harapan. Ya kita hargai. Setahu saya yang mempunyai otoritas itu masing-masing kepala daerahnya. Sangat bergantung ke kondisi daerahnya. Kalau kondisi belum memungkinkan, saya yakin wali kota bisa menolak itu,” tegas Ema, Jumat (10/7/2020).

Hanya saja, Ema mengapresiasi pengelola bioskop yang telah memulai penjualan tiket secara daring. Selain itu, dia pun memerhatikan simulasi pengaturan di dalam bioskop dengan pemberian tanda silang di beberapa kursi.

“Polanya di sini sudah tidak lagi pembelian tiket konvensional, tetapi semuanya berbasis daring. Mereka pun mensimulasikan pengaturan bagi para konsumen. Mereka tahu zona biru ini adalah 50 persen dari kapasitas. Mereka juga sudah dicakra-cakra yang boleh diduduki atau tidak,” ungkap Ema.

Soal kebersihan bioskop, lanjut dia, pengelola menyiapkan tenaga kebersihan guna mensterilkan ruangan sebelum dan setelah digunakan.

“Film itu biasanya rata-rata ada waktu setengah jam peralihan ke film lain. Dalam waktu itu artinya tempat harus steril. Mereka menyatakan bahwa ada tambahan petugas cleaning service. Pokoknya menjadikan sekitar 15-20 menit harus steril,” ujarnya.

Guna meminimalisir sentuhan atau kontak langsung dari pengunjung ataupun petugas, sesuai informasi dari pengelola, Ema menyebut akan ada petugas pengawasan ditambah dengan pemasangan kamera pemantau atau CCTV.

“Memberikan semacam garansi bahwa penonton di sini memang tidak ada ada sentuhan. Apa pun upayanya, kita hargai,” pungkasnya.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen
Prakiraan Cuaca Bandung, Senin 16 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 16 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 16 Desember 2024
Prakiraan Cuaca Bandung, Minggu 18 Desember 2024
Prakiraan Cuaca Bandung, Sabtu 14 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Sabtu 14 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Sabtu 14 Desember 2024
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 16:16 WIB

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Desember 2024 - 06:25 WIB

Prakiraan Cuaca Bandung, Senin 16 Desember 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 06:16 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 16 Desember 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 06:13 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 16 Desember 2024

Minggu, 15 Desember 2024 - 07:06 WIB

Prakiraan Cuaca Bandung, Minggu 18 Desember 2024

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB