DARA | KUNINGAN – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mencanangkan gerakan 100 Embung Juara untuk menjamin ketersediaan air bersih di Jawa Barat. Gerakan ini meliputi normalisasi, peningkatan kapasitas, serta pengamanan mata air seratus situ di enam wilayah sungai daerah ini.
Menurut dia, dengan 100 Embung Juara kebutuhan air di Jawa Barat diupayakan bisa terpenuhi. Tidak saja bagi masyarakat untuk kepentingan MCK, melainkan juga kepentingan industri, pariwisata, perikanan, dan kebudayaan.
“Ada bidang air yang bisa jadi sumber ekonomi, kemudian mana bidang air yang bisa jadi sumber tempat terjadinya sebuah peristiwa kebudayaan,” katanya, saat membuka puncak peringatan Hari Air Sedunia tingkat Jawa Barat, di Waduk Darma, Kabupaten Kuningan, kemarin.
Emil juga mendorong pemerintah kota/kabupaten memaksimalkan fungsi waduk dan pantai yang sudah ada di daerah masing-masing. Misalnya untuk olahraga air dan gelar budaya.
Pihaknya juga sudah mencanangkan bahwa ekonomi Jawa Barat yang paling luar biasa adalah pariwisata. Karena keindahannya, menurut dia, Jawa Barat sangat punya potensi menjadi provinsi pariwisata terbaik.
Emil menyebutkan sejumlah bidang air yang akan tersentuh revitalisasi dan penataan oleh Pemprov Jabar, di antaranya Waduk Darma Kabupaten Kuningan, Situ Ciburuy Kabupaten Bandung Barat, Situ Rawa Kalong Kota Depok, Kalimalang Kota Bekasi, dan Break Water di Kabupaten Pangandaran.
Di sektor waduk, Pemprov Jawa Barat mendukung program strategis pemerintah pusat yang akan menghadirkan tujuh bendungan di Jawa Barat. Setelah Bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang selesai, menurut dia, pemerintah pusat merencanakan membangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi Kabupaten Bogor. Selain itu, Bendungan Sadawarna Kabupaten Subang dan Sumedang, Bendungan Kuningan Kabupaten Kuningan, Bendungan Cipanas Kabupaten Sumedang, Bendungan Leuwikeris Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya, serta Bendungan Matenggeng Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Puncak peringatan Hari Air ke-27 Sedunia tingkat Jawa Barat bertema Leaving No One Behind yang dapat diartikan semua harus mendapatkan akses air bersih. Gubernur menyatakan komitmennya untuk berupaya menghadirkan jaminan air bersih sebagai hak setiap warga Jabar.
“Di acara puncak peringatan Hari Air Sedunia tahun 2019, kami berkomitmen menjadikan air minum, air bersih, dan sanitasi sebagai hak dasar rakyat. Bahasa Inggrisnya Leaving No One Behind. Jadi tidak boleh satu warga pun, baik di Kuningan maupun di Jawa Barat tertinggal terhadap akses air,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat Lina Amin mengingatkan air sebagai hak dasar setiap warga merupakan syarat mutlak pembangunan berkelanjutan.
Peringatan Hari Air Sedunia dilaksanakan berdasarkan Sidang Umum ke-47 PBB pada 22 Desember 1992 di Rio Janeiro, Brasil. Semua negara yang hadir sepakat 22 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia.***
Editor: Ayi Kusmawan