DARA | BANDUNG – Global Switch Off Earth Hour atau gerakan pemadaman lampu selama satu jam telah menjadi agenda seremonial tahunan yang dilakukan setiap tanggal 30 Maret. Di Jawa Barat, kegiatan ini telah berlangsung rutin sejak 2009.
Pada Earth Hour 2019 di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, akhir pekan lalu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berharap aksi hemat energi tersebut tak hanya dilakukan setahun sekali, melainkan jadi kebiasaan warga setiap hari. Dengan memadamkan perangkat listrik yang tidak dipakai dapat mengurangi beban bumi dan menurunkan emisi zat pemicu terjadinya pemanasan global serta perubahan iklim ekstrem.
Selama satu jam semua melakukan switch off. Ia mengimbau jumlah lampu-lampu dikurangi dan dimatikan secara maksimal.
Ia berharap kegiatan ini menjadi semangat untuk mengurangi beban lingkungan dan beban energi terhadap bumi. “Gerakan simbolis ini mudah-mudahan bisa diterapkan di keseharian kita,” kata gubernur, pada peringatan Global Switch Off Earth Hour tingkat Provinsi Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Malam itu, secara simbolis gubernur memulai pemadaman lampu tepat pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB. Dalam kesempatan itu, gubernur juga memberikan penghargaan kepada lima wali kota yang secara konsisten melakukan gerakan Earth Hour setiap tahun.
Mereka adalah, Wali Kota Bogor Bima Arya; Wali Kota Bandung, Oded M Danial; Wali Kota Depok, Mohammad Idris Abdul Shomad: Wali Kota Cimahi. Ajay Muhammad Priatna; dan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. “Oleh karena itu dukung terus program-program seperti ini hingga bisa dilakukan lintas generasi.”
Menurut dia, gerakan mematikan lampu juga dilakukan di sejumlah bangunan ikonik di Bandung seperti Gedung Sate, Museum Geologi, Monumen Perjuangan, dan Gedung Merdeka. Termasuk rumah dinas gubernur di Gedung Negara Pakuan dan rumah pribadi gubernur pun listriknya dimatikan.
Selain memberikan penghargaan, gubernur menerima penghargaan serupa dari World Wide Fund for Nature (WWF) yang diserahkan langsung oleh CEO WWF Indonesia, Rizal Malik. Menurut Rizal Global Switch Off Earth Hour 2019 memgambil tema #Connect2Earth yang bertujuan membangun kesadaran publik agar terhubung kembali dengan bumi sebagai tempat tinggal bersama.
“WWF sejak 2009 melaksanakan peringatan earth hour. Sudah ada 30 kota yang rutin melaksanakan dan dua juta orang terlibat di media sosial yang mendukung kegiatan Earth Hour,”kata Rizal.
Ia juga menyebut Global Switch Off Earth Hour merupakan pengingat kembali hubungan pada alam sebab alam adalah penyedia oksigen, air, pangan, obat-obatan, dan berbagai hal yang bisa membuat semua makhluk dapat bertahan hidup. Tapi perilaku konsumsi energi masih belum efisien.
“Harapan kami tentunya setelah satu jam matikan lampu menjadi refleksi tak hanya satu jam saja tapi berpengaruh untuk 365 hari lainnya,” ujarnya, seraya berharap pula, kegiatan ini dapat berjalan berkelanjutan dan terus meluas.
“Tak hanya di Kota Bandung. Tapi seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat, bahkan juga seluruh Indonesi,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan