DARA | CIAMIS – Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, berencana mewajibkan para mahasiswa yang baru lulus bekerja di badan usaha milik desa (BUMDes) sementara waktu. Rencana tersebut merupakan serbuah inovasi agar desa mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi.
“Nanti saya (berencana) wajibkan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan masih yang baru lulus, untuk bekerja di BUMDes-BUMDes supaya bisa mentransformasikan produk go digital dengan mengajarkan penggunaan teknologi digital,” katanya, saat memberikan arahan di hadapan para pengurus BUMDes se-Kabupaten Ciamis, di BUMDes Sari Mandiri Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis, Minggu (20/1/19).
Bagi desa-desa yang tidak memiliki potensi maupun produk sendiri, ia tetap menyarankan membangun BUMDes. Nanti, pihaknya akan mencarikan pembeli untuk kemudian dipilihkan BUMDes mana yang akan memproduksi pesanannya.
“Bahan dan pelatihan akan kami fasilitasi,” ujar dia.
Gubernur bertekad mendongkrak kesejahteraan masyarakat desa, melalui pemberdayaan BUMDes. BUMDes yang sukses dan juara yaitu BUMDes yang sudah digital dan bintang lima.
“Caranya, BUMDes disinkronkan dengan program Desa Digital,” katanya.
Dalam menerapkan program tersebut, ia mengimbau koordinator BUMDes dan para kepala desa segera membuat akun media sosial dan memposting potensi-potensi unggulan daerahnya. Selain itu, gubernur juga meminta potensi-potensi tersebut didata untuk diklasifikasikan, sehingga dapat mempermudah pihak Pemdaprov Jabar dalam menyalurkan jenis bantuan yang paling tepat bagi desa tersebut.
“BUMDesnya juga harus punya medsos. Jadi mudah dilihat potensinya apa saja. Kenapa perlu klasifikasi? Supaya bisa ditolong ‘sesuai penyakitnya’. Kalau tidak begitu, akan susah menyesuaikan nanti, butuhnya apa,” ujarnya.
Bagi gubernur membangun BUMDes bintang lima bukan hal mudah. Namun bukan berarti pula hal yang mustahil dilakukan.***