Seleksi dilakukan karena Jabatan Kasi Kesra kosong selama sebulan, karena mengundurkan diri. Begini langkah selanjutnya.
DARA – Pemerintah Desa Kertosari, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung menggelar seleksi penerimaan perangkat desa dengan formasi jabatan Kasi Kesra (Kesejahteraan Rakyat).
Seleksi berlangsung di Lab Komputer SMK N 1 Jumo, Jl. Kedu-Jumo Temanggung, Kamis (21/7/2022).
Seleksi dilakukan karena Jabatan Kasi Kesra kosong selama sebulan, karena mengundurkan diri, sehingga
untuk mengisi kekosongan formasi tersebut, pemdes musyawarah dengan BPD, LPMD, dan tokoh masyarakat memutuskan untuk membuka lowongan seleksi penerimaan perangkat desa.
Seleksi ini ikuti sebanyak 15 orang peserta dengan rincian satu orang peserta tidak lolos seleksi administrasi, satu orang peserta mengundurkan diri dan satu orang lagi tidak hadir ketika melaksanakan tes akademi, sehingga yang mengikuti tahapan tes computer base test (CBT) sejumlah 12 orang.
Muhtadi, selaku ketua panitia mengatakan, menggunakan tes CBT ini akan mempermudah dan mempercepat proses seleksi, karena sudah menggunakan komputer dan basis data bank soal, sehingga antara peserta satu dengan yang lainya tidak bisa saling kerja sama, karena sistem soalnya acak dan tidak sama.
“Dengan sistem CBT ini mungkin satu-satunya Desa Kertosari di Kecamatan Jumo yang menggunakannya. Sistem ini digunakan guna menunjang transparansi dan keakuratan jawaban yang dikerjakan para peserta, karena setelah selesai bisa langsung mengetahui nilai yang dikerjakan. Walaupun di desa, kita ingin ada terobosan baru dan bisa menjadi contoh bagi desa lain dalam proses tes penerimaan ini,” ujarnya dalam rilis yang diterim redaksi, Senin (25/7/2022).
Tes menggunakan CBT ini dinilai sangat praktis dan memudahkan, karena menggunakan sistem berbasis software, kemudian diintegrasikan dengan bank soal, sehingga yang muncul di layar monitor antara peserta satu dengan yang lainnya berbeda.
“CBT ini kita kerjasama dengan pihak ketiga, karena kita belum punya tenaga ahli terkait dengan pembuatan software, kemudian untuk proses pembuatan soal ini, panitia dikarantina dan tidak diperbolehkan menggunakan alat komunikasi, sehingga diharapkan soal yang dijadikan tes peserta seleksi tidak bocor ke pihak manapun guna tercapainya proses penerimaan yang fair play tidak ada rekayasa, terakhir saya berharap semoga bisa menghasilkan putra-putri Desa Kertosari yang baik dan bisa ikut mambangun desa bersama-sama,” tuturnya.*** (TMG)
Editor: denkur