Habib Kribo dan Pernyataannya yang Mengundang Kontroversi

Kamis, 13 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Habib Kribo. /Twitter/@RiuRizkiUtomo/galamedianews.com

Habib Kribo. /Twitter/@RiuRizkiUtomo/galamedianews.com

Nama Habib Kribo makin mentereng di kalangan netizen. Namun, pernyataannya tentang orang Arab malah menuai kontroversi. Begini ceritanya.


DARA – Setidaknya ada tiga pernyataan Habib Kribo yang mengundang tanggapan keras, yakni Habib Kribo menyebutkan orang Arab tak punya budaya, kalau tidak ada kakbah orang Arab tidak punya kehormatan, dan orang arab tidak melahirkan intelektual.

Pernyataan itu ditayangkan Habib Kribo yang bernama lengkap Habib Zein Assegaf dalam akun youtube-nya, beberapa waktu lalu.

Sontak, pernyataan itu mengundang banyak komentar. Tak hanya dari para netizen, mantan diplomat PBB, Anis Prince Dache pun angkat bicara. Begitu pun dengan tokoh Nadhlatul Ulama (NU) Pasuruan, Jawa Timur, Habib Abubakar Assegaf, ia merasa risih dengan ujaran Habib Kribo yang dinilainya rasis terhadap bangsa Arab.

Anis Prince Dache melalui akun TikTok miliknya @princedasche, mengatakan banyak permintaan masyarakat agar video Habib Kribo disebarluaskan di Arab. Namun, Dache menolak karena alasan tak ingin memperkeruh suasana. Apalagi banyak TKW/TKI yang bekerja dan tinggal di Arab. Selain itu, hubungan diplomatik yang dibangun Arab dan Indonesia hingga saat ini berjalan baik.

“Kita nggak mau ada misskomunikasi antara rakyat Arab dan rakyat Indonesia,” ujarnya.

Anis Prince meminta Habib Kribo beritikad baik dengan meminta maaf dan memberikan klarifikasi. “Permintaan kita untuk si Kribo untuk keluar dan klarifikasi dan meminta maaf secara umum,” ujarnya.

Pasalnya, jika hal tersebut tidak dilakukan, Prince Dache tak segan akan membawa permasalahan ini ke Kementerian Luar Negeri.

“Nanti kalau astagfirullah dia keras kepala dan gak mau keluar klarifikasi, jatuhnya proses hukum bukan lewat Polda. Jatuhnya proses hukum insyaAllah lewat Kementerian Luar Negeri di beberapa negara Arab yang mereka nanti proses lewat duta besar di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, tokoh Nadhlatul Ulama (NU) Pasuruan, Jawa Timur, Habib Abubakar Assegaf merasa risih dengan pernyataan Habib Kribo. Dalam video yang viral, Habib Kribo mengolok-olok etnis Arab dan dilabeli tidak punya budaya. Tanpa Kakbah sebagai tempat kiblat umat Islam, menurut Habib Kribo, bangsa Arab tidak punya kehormatan.

Habib Abubakar mengkritik ulah Habib Kribo yang melakukan rasisme. “Makin lama didiamkan Zen Kribo ini makin brutal, mulai bicara agama yang serampangan, pernyataan-pernyataan rasis, terutama kepada bangsa Arab, tapi masih ada yang sengaja kasih panggung. Orang ini sudah bikin gaduh dan meresahkan banyak pihak,” katanya lewat akun Twitter @abubakarsegaf, Kamis (13/1/2022).

Habib Abubakar pun meminta agar Mabes Polri turun tangan menindak Habib Kribo yang sudah berbicara ngawur dan menuduh bangsa Arab yang tidak-tidak. “Harus segera ditindak tegas cc @DivHumas_Polri,” ujarnya.

Selain menudung bangsa Arab tidak pernah melahirkan seorang intelektual, Habib Kribo juga mempertanyakan kesempurnaan agama Islam. “Islam masih jauh dari kesempurnaan, jangan sok Islami lah,” ucapnya dengan semangat dalam video yang viral.

Jawaban Habib Kribo

Menanggapi itu, Habib Kribo buka suara melalui akun Instagram miliknya @assegafzen, mengatakan pernyataan tersebut tidak dalam konteks menghina bangsa Arab melainkan tanggapan atas ucapan Habib Bahar bin Smith dan Fahmi Alkatiri.

Ia menuding Anis tak menyimak pernyataannya dengan lengkap sehingga salah paham.

“Sikap saya itu untuk merespons ada dari Bahar dan Si Alkatiri itu yang mengatakan etnis Melayu atau pribumi di sini kalau tidak ada orang Arab menyembah pohon dan tidak berbaju,” kata Habib Kribo.

Dia menegaskan dirinya tak terima Habib Bahar menghinakan bangsa Melayu.

“Ini yang menjadi perhatian saya. Saya ingin mengatakan bahwasannya tidak lebih rendah dari Bangsa Arab. Bangsa Melayu punya martabat,” paparnya.

Habib Kribo juga membantah klaim Anis soal banyak tokoh Arab yang jadi ilmuwan dan orang penting di dunia. Menurutnya, tokoh-tokoh yang dikatakan Anis berasal dari Persia, bukan Arab, sehingga klaim itu tidak dapat dibenarkan hanya untuk membela Habib Bahar yang menghina Bangsa Melayu.

“Jadi jangan di klaim-klaim Arab hanya untuk membela Arab tapi Anda justru melegalkan seorang Bahar dan si Alkatiri itu merendahkan bangsa Melayu,” katanya.

Soal dirinya yang akan diperkarakan gara-gara ucapannya, Habib Kribo mempersilakan. “Saya tidak terima dan silakan kalau Anda ingin memperpanjang masalah ini,” ujarnya.

Editor: denkur | Sumber: dari berbagai sumber

Berita Terkait

Sultan Bahas Kerja sama Pertahanan dan Pangan Dengan Beberapa Senator Rusia
Pimpin Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK, Puan: Siapapun yang Terpilih Harus Tingkatkan Kinerja Lembaga
Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Berita ini 11 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 20:29 WIB

Sultan Bahas Kerja sama Pertahanan dan Pangan Dengan Beberapa Senator Rusia

Jumat, 15 November 2024 - 20:24 WIB

Pimpin Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK, Puan: Siapapun yang Terpilih Harus Tingkatkan Kinerja Lembaga

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Berita Terbaru