Habib Lutfi bin Yahya Terpilih Jadi Ketua Majelis Sufi Dunia

Jumat, 1 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memapah Maulana Habib Lutfi bin Yahya 
saat menghadiri penutupan Muktamar Sufi Internasional di Sahid Convention Center, Kota Pekalongan, Kamis (31/8/2023). (Foto: jabarprov.go.id)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memapah Maulana Habib Lutfi bin Yahya saat menghadiri penutupan Muktamar Sufi Internasional di Sahid Convention Center, Kota Pekalongan, Kamis (31/8/2023). (Foto: jabarprov.go.id)

Hasil dari forum Muktamar tersebut menghasilkan rekomendasi yang meliputi beberapa aspek pendidikan, perilaku, prestasi, pembangunan, pertanian dan kemandirian.

DARA| Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri penutupan Muktamar Sufi Internasional di Sahid Convention Center, Kota Pekalongan, Kamis (31/8/2023).

Pada kesempatan tersebut, Ridwan Kamil menggunakan kemeja dan jas putih dengan sarung berwarna biru muda.

Majelis Sufi Dunia mengadakan Muktamar ke-2 di Kota Pekalongan dengan tema ‘Karya Sufisme Kontemporer di Dunia yang Dinamis’ para ulama dan peneliti menyampaikan paparan dan rekomendasi dalam 4 tema dan 8 sesi.

Konferensi ulama sufi yang dimulai 29-31 Agustus tersebut diikuti 31 negara dan 57 ulama dari luar negeri. Sementara itu Maulana Habib Lutfi bin Yahya terpilih sebagai Ketua Majelis Sufi Dunia.

Hasil dari forum Muktamar tersebut menghasilkan rekomendasi yang meliputi beberapa aspek pendidikan, perilaku, prestasi, pembangunan, pertanian dan kemandirian. Seluruh rekomendasi dibacakan oleh Wakil Ketua Persatuan Sufi Dunia Syekh Riyadh Hassan.

Hal yang paling difokuskan dalam pertemuan tersebut ialah menyerukan tarekat sufi agar berkontribusi dalam bidang pendidikan.

Maka dari itu Ketua Majelis Sufi Dunia Maulana Habib Lutfi Bin Yahya mengajak para ulama untuk menyelamatkan ajaran ahlussunnah wal jamaah (aswaja) di belahan dunia dan ini pekerjaan rumah yang harus dilaksanakan dengan segera dan secara masif.

“Belajar dari sejarah Bani Umaiyah, Bani Abbasiyah dan seterusnya yang lebih memikirkan masalah politik dinasti yang berakibat pada tertinggal di bidang ekonomi. Jika melihat Indonesia yang tanahnya gemah ripah lohjinawi bisa menjadi benteng pertahanan dan ketahanan nasional dengan membangun ekonomi, pertanian, perguruan tinggi, hingga pesantren agar kuat,” tutur Habib Lutfi bin Yahya.

Ia pun berharap agar ajaran aswaja an-nahdliyyah tidak hanya berkembang di Nusantara saja, tapi bisa menyebar ke berbagai negara belahan dunia.

“Perjuangan Mbah Hasyim Asy’ari (pendiri NU, red) untuk menanamkan nilai-nilai aswaja di zaman penjajahan sangat luar biasa yang mana saat itu sudah mulai muncul paham atau akidah yang tidak sejalan,” pungkasnya.

Editor: Maji

Berita Terkait

Tim PWI Tinjau Cepat Lokasi Rumah Subsidi Wartawan, Ketua Umum PWI Apresiasi Komitmen Pemerintah
Nyaman dan Aman: Solusi Praktis Pakaian Dalam Sekaligus Atasan bagi Pra Remaja dari UNIQLO
Putusan Sela PN Jakarta Pusat Tegaskan Hendry Ch Bangun Sah Ketum PWI
PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi untuk Wartawan, Tak Ganggu Independensi Pers
KAI DAOP 5 Serap Ribuan Tenaga Kerja Kontrak
Diterpa Isu Pembekuan, PWI Jabar Tetap Solid Dukung KLB
Begini Respons Gubernur Jabar Terkait Rudapaksa di RSHS Bandung
Hujan Air Mata di Prosesi Pemakaman Sang Legenda Titiek Puspa
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 10:28 WIB

Tim PWI Tinjau Cepat Lokasi Rumah Subsidi Wartawan, Ketua Umum PWI Apresiasi Komitmen Pemerintah

Kamis, 17 April 2025 - 18:38 WIB

Nyaman dan Aman: Solusi Praktis Pakaian Dalam Sekaligus Atasan bagi Pra Remaja dari UNIQLO

Kamis, 17 April 2025 - 13:51 WIB

Putusan Sela PN Jakarta Pusat Tegaskan Hendry Ch Bangun Sah Ketum PWI

Rabu, 16 April 2025 - 19:17 WIB

PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi untuk Wartawan, Tak Ganggu Independensi Pers

Rabu, 16 April 2025 - 14:17 WIB

KAI DAOP 5 Serap Ribuan Tenaga Kerja Kontrak

Berita Terbaru