Hadapi Musim Hujan, PT KAI Waspadai Titik Longsor dan Ambles

Jumat, 27 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Memasuki musim hujan, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 2 Bandung mewaspadai titik rawan amblesan, longsoran dan banjir. Di Daop 2 terdapat 44 titik daerah rawan yang semuanya dijaga 24 jam.


DARA | BANDUNG – Daerah yang rawan bencana banjir, diantaranya Cicalengka dan Rancaekek. Sedangkan yang rawan longsor dan amblas ada di wilayah pegunungan, ke arah timur seperti daerah Nagrek, Cipeundeuy hingga Tasikmalaya.

Rawan longsor ke arah barat seperti di lintas antara Purwakarta-Ciganea.

“Guna menghadapi segala kemungkinan yang terjadi pada musim hujan ini, PT KAI Daop 2 telah siaga 24 jam di beberapa lokasi untuk antisipasi terhadap gangguan perjalanan kereta api,” ujar Manager Humas PT KAI Daop 2 Noxy Citrea, saat dihubungi, Jumat (27/11/2020).

Di titik rawan dijaga oleh petugas daerah rawan (PDR) dan flying gank (regu siaga), yang jumlahnya sekitar 250 orang. Tugas mereka memantau secara intensif dan menangani daerah tersebut selama 24 jam, guna memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi operasional kereta api.

Flying gank disigakan untuk bertindak cepat menangani gangguan di lintasan.

“Kami juga telah menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) guna mempercepat penanganan jika terjadi bencana alam yang mengganggu perjalanan. Amus ditempatkan di empat lokasi yang mudah terjangkau seperti di Stasiun Purwakarta, Padalarang, Tasikmalaya dan Banjar. Amus berupa batu balas/kricak, bantalan rel, pasir dan sebagainya yang berguna apabila ada rintang jalan yang mengganggu operasional kereta api,” ujarnya.

Selain itu, setiap hari ada pengecekan dari Petugas Pemeriksa Jalan yang berjalan kaki atau berkendara di atas rel dari stasiun satu ke stasiun.

Tugasnya memeriksa secara detail kondisi jalur kereta yang dilaluinya, seperti kelayakan rel, kondisi ketebalan batu balas dan mengencangkan baut.

Hal lain yang rutin dilakukan petugas jalan jembatan meliputi perawatan prasarana mulai dari jalan rel, jembatan, persinyalan, dan termasuk di dalamnya perbaikan saluran air yang berada di sekitar jalur kereta.

“Kami berharap dengan adanya upaya ini akan mampu menciptakan kondisi perjalanan kereta yang aman dan nyaman untuk seluruh pelanggan kereta api. Jangan ragu atau khawatir untuk menggunakan kereta api, karena KAI konsisten menerapkan protokol kesehatan yang ketat, baik di stasiun maupun di atas kereta api,” pungkasnya.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

BAZNAS Jabar Berhasil Meningkatkan dan Raih Skor Tinggi di Indeks Zakat Nasional 2024
Kenapa Orangtua Indonesia Lebih Takut Anak Tak Sopan?, Simak Nih Hasil Survei Jakpat
Disperkim Kabupaten Sukabumi Siap Berkolaborasi Sukseskan Revalidasi Ciletuh Palabuhanratu
Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 di Jawa Barat Kondusif
Bupati Bandung Barat Belum Bersuara Terkait Putusan PTUN Atas Gugatan Rini Sartika
Gaspoll di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Bupati KBB Lakukan Pembenahan
Halal Bihalal Pertama Pemprov Jabar, Begini Pesan Gubernur Dedi Mulyadi
Coach Nova Arianto Menjawab Mereka Yang Meragukan Kepelatihannya
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 April 2025 - 19:26 WIB

BAZNAS Jabar Berhasil Meningkatkan dan Raih Skor Tinggi di Indeks Zakat Nasional 2024

Rabu, 9 April 2025 - 15:35 WIB

Kenapa Orangtua Indonesia Lebih Takut Anak Tak Sopan?, Simak Nih Hasil Survei Jakpat

Rabu, 9 April 2025 - 15:09 WIB

Disperkim Kabupaten Sukabumi Siap Berkolaborasi Sukseskan Revalidasi Ciletuh Palabuhanratu

Rabu, 9 April 2025 - 11:18 WIB

Bupati Bandung Barat Belum Bersuara Terkait Putusan PTUN Atas Gugatan Rini Sartika

Rabu, 9 April 2025 - 10:13 WIB

Gaspoll di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Bupati KBB Lakukan Pembenahan

Berita Terbaru