DARA | CIANJUR – Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat masih menunggu keputusan BPBD Provinsi dan BMKG Jawa Barat terkait penetapan status menjelang musim kemarau.
“Kita masih menunggu dari BPBD provinsi dan BMKG untuk penetapan status menghadapi musim kemarau ini,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno, kepada wartawan, Sabtu (15/6/2109).

Sambil menunggu surat edaran dari BPBD provinsi dan BMKG, lanjut Sugeng, pihkanya tetap menyiagakan personel di lapangan untuk memantau kondisi di setiap wilayah. “Rencananya, surat edaran baru akan diedarkan ke setiap kabupaten/kota pada awal Juli mendatang. Tapi melihat situasi dan kondisi di setiap wilayah juga,” ujarnya.
Sugeng belum dapat memetakan dan menyebutkan titik rawan kekeringan sebab di beberapa wilayah Cianjur
masih turun hujan, meski sudah memasuki musim kemarau. “Berkaca dari musim kemarau sebelumnya, terdapat sebanyak sembilan Kecamatan yang rawan dengan kekeringan juga beberapa lokasi lahan dan hutan yang sering terjadi kebakaran,” katanya
BPBD mengimbau, seluruh warga Cianjur terutama di sembilan lokasi yang sering terjadi kekeringan dan lokasi lahan atau hutan untuk tetap waspada. “Bila sudah ada tanda-tanda kekeringan diharapkan warga segera melaporkan kepada Muspika setempat. Di musim kemarau saat ini juga warga diimbau untuk tidak membakar area lahan perhutanan,” ujar dia.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan