“Gereja Katolik di Jawa Barat mulai dari pertengahan bulan Maret sudah tidak melakukan perayaan ibadah di gereja, bahkan pada saat perayaan Paskah kami tetap beribadah di rumah saja melalui virtual,” kata Rosentina Lopes.
DARA | BANDUNG – Pemerintah melalui Kementerian Agama berencana membuka kembali tempat-tempat ibadah di seluruh daerah di Indonesia, termasuk di Jawa Barat.
Dibukanya kembali tempat ibadah lantaran telah adanya penetapan status new normal dibeberapa daerah di Jabar pascapenetapan lockdown dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Salah satu gereja yang akan kembali dibuka adalah Gereja Katolik di Kota Bandung.
Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Jawa Barat, Rosentina Lopes menuturkan, setelah diturunkannya kebijakan pemerintah mengenai penutupan tempat ibadah pada pertengahan Maret 2020 lalu, pihaknya telah memberikan arahan kepada semua Gereja Katolik di Jawa Barat untuk ditutup.
“Gereja Katolik di Jawa Barat mulai dari pertengahan bulan Maret sudah tidak melakukan perayaan ibadah di gereja, bahkan pada saat perayaan Paskah kami tetap beribadah di rumah saja melalui virtual,” kata Rosentina ditemui di Gereja Katedral, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Senin (8/6/2020).
Selama kurang lebih itu juga, ia memantau pergerakan umat Katolik agar tidak melakukan kegiatan agama yang mengumpulkan keramaian sesuai dengan kebijakan pemerintah.
“Sampai saat ini pun kita masih menunggu arahan dari Ditjen Bimas Katolik Kemenag RI mengenai pembukaan kembali tempat ibadah, dan sekarang peribadahan masih dilakukan di rumah masing-masing,”ujarnya.
Dalam menghadapi New Normal yang akan segera diterapkan di Jawa Barat, ia menjelaskan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan fasilitas protokol kesehatan.
“Tentunya ada beberapa fasilitas yang harus ditambahkan pada kenormalan baru ini seperti, wastafel portabel sebagai fasilitas cuci tangan dan sabun untuk umat yang akan masuk ke gereja, kemudian thermo gun alat pengecekan suhu tubuh dan mengimbau kepada umat untuk tetap menggunakan masker serta jaga jarak,” jelasnya.
Menurutnya, penerapan ini tentunya dibutuhkan sosialisasi kepada seluruh umat Katolik, agar mereka memahami kondisi yang sedang dihadapi saat ini.
Pastur Paroki Katedral, Barnabas Nono Juarno OSC mengatakan bahwa saat ini Gereja Katedral juga sedang melakukan perencanaan untuk menyiapkan New Normal.
“Sebelum gereja akan dibuka kembali, kami harus mempersiapkan beberapa fasilitas beserta peralatannya yang sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Bahkan, kami akan mengatur tempat duduk umat yang diberi jarak seperti misalnya yang awal satu bangku bisa duduk 6 orang,” jelas Barnabas.
Kemudian lanjutnya, menyiapkan tempat cuci tangan yang portabel dan sabun sehingga umat diwajibkan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah masuk ke gereja.
“Handsanitizer juga akan disediakan disetiap tempat dan thermo gun untuk mengecek suhu umat yang akan masuk ke gereja. Imbauan kepada umat juga akan selalu kami sampaikan,” ujarnya.
Dirinya berharap, semua pihak baik dari pihak gereja dan umat dapat bersama-sama menjaga kebersihan dan kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan.
“Saling mengingatkan untuk tetap hidup berdampingan sesuai protokol kesehatan agar kita dapat bersama-sama melawan Covid-19,” harapnya.***
Editor: Muhammad Zein
