Sehebat apapun negara, namun tidak memiliki ulama shalih, perlahan tapi pasti akan terjadi kemunduran
DARA | Demikian kata Bupati Sukabumi H Marwan dalam Puncak Peringatan 1 Abad Nahdatul Ulama (NU) Tingkat Kabupaten Sukabumi di Auditorium PCNU Kabupaten Sukabumi, Sabtu (4/2/2023).
Acara tersebut mengambil tema “Merawat Jagat, Membangun Peradaban”.
Berdasarkan catatan sejarah, NU didirikan pada 16 Rajab 1344 H, yang bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926 di Kota Surabaya, oleh seorang ulama yang bernama Hasyim Asy’ari dan para pedagang untuk membela praktik Islam tradisionalis, sesuai dengan akidah Asy’ariyah dan fiqih Mazhab Syafi’i dan kepentingan ekonomi anggotanya.
Pandangan keagamaan NU dianggap “tradisionalis” karena menoleransi budaya lokal, selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Dalam Sambutannya Bupati Sukabumi mengatakan bahwa tema utama ini mengandung dua frasa.
Pertama merawat jagat, hal ini menjadi tugas manusia sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 30, bahwa manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Artinya tugas ini hanya di amanah kan kepada manusia, bukan kepada mahluk ciptaannya yang lain.
Amanah tersebut menjadikan islam sebagai rahmat bagi semua (rahmatan lil alamin).
Sedangkan frasa kedua, adalah frasa membangun peradaban. Pesan yang ingin disampaikan adalah bagaimana menciptakan sebuah kemajuan dan kebudayaan yang tinggi.
Lanjut bupati, peradaban di Indonesia sangatlah istimewa, karan para shalihin membangun peradaban dengan dua kunci tersebut .
“Sehebat apapun negara, namun tidak memiliki ulama shalih, perlahan tapi pasti akan terjadi kemunduran. Oleh karenanya, adanya orang shalih itu nikmat terbesar,” tutur bupati.
Bupati juga mengatakan, ikhtiar bersama dalam mewujudkan Visi Misi dan menyukseskan berbagai program prioritas pemerintah daerah sebagimana ditetapkan dalam RJPMD 2021-2026.
Jika tanpa adanya peran atau andil Alim Ulama seperti NU sangatlah berat untuk bisa diwujudkan.
Editor: denkur