DARA | PORTt-au-PRINCE, HAITI – Ribuan warga pendukung oposisi turun ke jalan berdemonstrasi di ibu kota Haiti, Port-au-Prince. Mereka mendesak Presiden Jovenel Moise mengundurkan diri. Moise menurut mereka bertanggung jawab atas krisis ekonomi yang melanda negara tersebut.
Al Jazeera, Senin (11/2/2019), melaporkan poara simpatisan opisisi yang turun ke jalan diperkirakan akan lebih banyak dalam beberapa hari mendatang. Moise telah membawa Haiti ke kebuntuan dan menjerumuskan bangsa termiskin di Amerika Latin itu ke dalam kekacauan politik.
Kecuali aksi turun ke jalan di beberapa lokasi terjadi kerusuhan. Dilansir Al Jazeera kerusuhan itu menyebabkan empat orang tewas dan sejumlah lainnya terluka dalam aksi protes yang terjadi dalam empat hari terakhir. Demonstrasi tak hanya berlangsung di Port-au-Prince, tapi juga di beberapa kota lainnya.
Warga Haiti menuding Moise dan para pejabatnya melakukan korupsi. Ribuan orang turun ke jalan dalam sepekan terakhir. Kerusuhan telah memaksa kepala daerah di beberapa kota membatalkan perayaan karnaval yang dijadwalkan pada awal Maret.
Presiden Moise yang mulai berkuasa sejak 2017 menyerukan dialog dengan oposisi, namun sejauh ini tak berhasil. Bahkan kelompok oposisi memprotes keras setelah laporan pengadilan yang menyatakan bahwa para pejabat dan mantan menteri telah menyalahgunakan pinjaman pembangunan dari Venezuela ke Haiti setelah tahun 2008.
Laporan itu juga menyatakan Presiden Moise terlibat dalam dugaan penyimpangan tersebut. Haiti adalah negara termiskin di Karibia dan 60 persen penduduknya hidup dengan biaya kurang dari USD 2 sehari. ***
Bahan : Al Jazeera