Tak satu pun kader Partai Demokrat yang masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju. Katanya, itu disebabkan ganjalan SBY dan Megawati
DARA | JAKARTA – Presiden Joko Widodo melantik 34 menteri. Selain ada dari kalangan profesional, juga dari partai politik. Namun, tak seorang pun dari Partai Demokrat. Padahal, jalinan komunikasi SBY dan Jokowi sudah terjalin jauh-jauh hari.
Apa penyebabnya?
Santer isu, tidak masuknya kader Demokrat ke Kabinet Indonesia Maju, 2019-2024 itu, karena sulitnya rujuk antara Susilo Bambang Yudhoyono dengan Megawati.
Seperti dikatakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. Menurutnya, memang sudah ada upaya dari Demokrat lewat Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjalin komunikasi dengan bertemu Jokowi, Kamis 10 Oktober lalu.
Namun, Demokrat tetap punya ganjalan, yakni kemungkinan tidak ada restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri yang selama ini disinyalir punya hubungan kurang harmonis dengan SBY.
Sementara itu Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono mengakui Demokrat hanya bisa menonton dan melihat proses pemilihan anggota Kabinet Kerja Jilid II.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tampaknya makin yakin PKS tak sendirian sebagai oposisi. Apalagi, setetah tahu dua partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 kemarin, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat, tak turut menyertai Gerindra masuk jajaran kabinet.
“Jadi, PKS tetap berharap tidak sendirian dalam oposisi. Namun, kalaupun harus memperhatikan itu, kami berharap akan membuka komunikasi dan sinergi dengan teman-teman,” ujar Mardani.***
Editor: denkur/dari berbagai sumber