Hallo… Kader Demokrat ‘kok Nggak Ada yang Jadi Menteri?

Rabu, 23 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Jokowi melantik Menteri Kabinet Indonesia Maju (Foto: detikcom)

Presiden Jokowi melantik Menteri Kabinet Indonesia Maju (Foto: detikcom)

Tak satu pun kader Partai Demokrat yang masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju. Katanya, itu disebabkan ganjalan SBY dan Megawati

 

 

DARA | JAKARTA – Presiden Joko Widodo melantik 34 menteri. Selain ada dari kalangan profesional, juga dari partai politik. Namun, tak seorang pun dari Partai Demokrat. Padahal, jalinan komunikasi SBY dan Jokowi sudah terjalin jauh-jauh hari.

Apa penyebabnya?

Santer isu, tidak masuknya kader Demokrat ke Kabinet Indonesia Maju, 2019-2024 itu, karena sulitnya rujuk antara Susilo Bambang Yudhoyono dengan Megawati.

Seperti dikatakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. Menurutnya, memang sudah ada upaya dari Demokrat lewat Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjalin komunikasi dengan bertemu Jokowi, Kamis 10 Oktober lalu.

Namun, Demokrat tetap punya ganjalan, yakni kemungkinan tidak ada restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri yang selama ini disinyalir punya hubungan kurang harmonis dengan SBY.

Sementara itu Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono mengakui Demokrat hanya bisa menonton dan melihat proses pemilihan anggota Kabinet Kerja Jilid II.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tampaknya makin yakin PKS tak sendirian sebagai oposisi. Apalagi, setetah tahu dua partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 kemarin, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat, tak turut menyertai Gerindra masuk jajaran kabinet.

“Jadi, PKS tetap berharap tidak sendirian dalam oposisi. Namun, kalaupun harus memperhatikan itu, kami berharap akan membuka komunikasi dan sinergi dengan teman-teman,” ujar Mardani.***

Editor: denkur/dari berbagai sumber

Berita Terkait

Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Apresiasi Program Rumah Subsidi untuk Wartawan
156 Barang Tertinggal di LRT Jabodebek, Penumpang Bisa Laporan ke Contak Center Ini
Simak Nih, Curhatan Gubernur Dedi Mulyadi kepada Presiden Prabowo
Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis
Hewan Peliharaan dan Sepeda Motor Dominasi Layanan KAI Logistik Periode Arus Balik
PFI dan AJI Kecam Kekerasan terhadap Jurnalis oleh Ajudan Kapolri
Keputusan Dewan Kehormatan PWI Tidak Mengikat, Hendry Ch Bangun Bongkar Kekeliruan
Operasi Ketupat 2025 Hari ke-12: Volume Kendaraan Meningkat, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Beberapa Titik
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 April 2025 - 02:40 WIB

Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Apresiasi Program Rumah Subsidi untuk Wartawan

Selasa, 8 April 2025 - 12:38 WIB

156 Barang Tertinggal di LRT Jabodebek, Penumpang Bisa Laporan ke Contak Center Ini

Selasa, 8 April 2025 - 12:28 WIB

Simak Nih, Curhatan Gubernur Dedi Mulyadi kepada Presiden Prabowo

Senin, 7 April 2025 - 12:54 WIB

Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis

Senin, 7 April 2025 - 12:30 WIB

Hewan Peliharaan dan Sepeda Motor Dominasi Layanan KAI Logistik Periode Arus Balik

Berita Terbaru

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman memonitor kondisi lalu lintas di sejumlah titik berpotensi macet lewat konferensi video bersama petugas Dinas Perhubungan Jabar yang tersebar di lapangan. (Foto: biro adpim jabar)

HEADLINE

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 di Jawa Barat Kondusif

Rabu, 9 Apr 2025 - 11:29 WIB