Bandung kota macet. Ribuan kendaraan seliweran setiap hari memadati semua ruas jalan. Namun, kini sejak muncul wabah corona kemudian ada aturan sosial distancing, kendaraan itu lenyap entah kemana, dan Bandung sepi bak kota mati.
DARA | BANDUNG – Hari ini Rabu 25 Maret 2020, Bandung memang bak kota mati. Kepadatan atau antrian kendaraan di sejumlah ruas jalan tak terlihat lagi. Jalan menjadi lengang dan suasana begitu sunyi.
Pantauan dara.co.id, beberapa ruas jalan yang sepi diantaranya di Jalan Otto Iskandar Dinata. Depan Pasar Baru tampak lengang. Padahal biasanya kerap macet.

Kemudian di Jalan Braga. Biasanya tak lepas dari lalu lalang kendaraan. Tapi hari ini tampak sepi. Lalu di sentral elektroknik dan pusat pertokoan Hand phone terbesar d Kota Bandung (BEC) di Jalan Purnawarman pun terlihat sepi. Begitu juga di Mall Bandung Indah Plaza di Jalan Merdeka Bandung, suasana terasa sepi.
Menurut salah seorang security, tak semua toko buka. Jam operasional pun sekarang dibatasi. Buka dari jam 11’00 – 20’00.
Seorang pedagang handphoe di BEC, Rudi(25) mengatakan, omzet merosot tajam. “Biasanya bisa menjual HP dari berbagai merk, 25 unit setiap hari. Tapi sekarang tak satu pun, pembeli benar-benar sepi,” ujarnya.
Dampak virus corona bagi perekonomian juga dirasakan para pengemudi angkutan kota dan taxi. Jumlah penumpang nyaris tak ada. Setiap hari hanya menarik dua atau tiga orang penumpang saja.
Juga menurut sejumlah petugas pertokoan pakaian. Omzetnya turun drastis. Mereka mengkhawatirkan kondisi ini terus berlanjut hingga masa Idul Fitri nanti.

“Biasanya meski tiga minggu memasuki bulan Ramadhan, omzet pakaian lumayan naik hingga puncaknya nanti seminggu jelas Idul Fitri. Tapi kini sejak ada corona, semuanya sepi tanpa pembeli,” ujar sejumlah pelayan toko pakaian.
Pasar-pasar sembako dan sayuran pun kena imbas wabah corona. Kini sepi pembeli hingga penurunan omzetnya cukup tajam. Padahal, sebentar lagi bulan Ramadhan, khawatir situasi corona masih tetap seperti sekarang.***
Editor: denkur