“Karena saat ini situasinya belum normal, ya kita buka cuma tiga hari di akhir minggu, kecuali untuk libur akhir tahun nanti kita akan full buka selama dua minggu,” katanya kepada wartawan di lokasi wana wisata Happy Farm, Rancabali.
DARA | BANDUNG – Kabupaten Bandung dengan keindahan alamnya yang begitu kental merupakan daya tarik yang luar biasa bagi masyarakat yang ingin berlibur. Terlebih, di tengah pandemi covid-19, tentu masyarakat membutuhkan udara segar untuk merefresh badan dan pikiran.
Dari tren yang berlaku saat ini, tidak hanya sekedar untuk bersenang-senang menikmati keindahan alam, namun masyarakat juga bisa berwisata sambil belajar terutama bagi mereka yang liburan dengan membawa anak.
Salah satu pilihan tempat untuk berlibur sambil belajar adalah Happy Farm di Kecamatan Rancabali. Dibangun di atas hamparan tanah seluas 1,5 hektar, wana wisata yang mengedepankan spot untuk berswafoto dan edukasi memperkenalkan jenis kelinci dan domba untuk anak-anak tersebut selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai wilayah.
Supervisor Opeerasional Happy Farm, Iyan Sopian mengatakan, selama masa pandemi covid-19 ini kunjungan memang menurun, sehingga pihaknya hanya beroperasional setiap Jum’at, Sabtu, dan Minggu saja. Sementara untuk libur natal dan tahun baru ini, akan buka dari tanggal 23 Desember 2020 hingga tanggal 6 Januari 2021.
“Karena saat ini situasinya belum normal, ya kita buka cuma tiga hari di akhir minggu, kecuali untuk libur akhir tahun nanti kita akan full buka selama dua minggu,” katanya kepada wartawan di lokasi wana wisata Happy Farm, Rancabali, Minggu (21/12/2020).
Happy Farm memiliki beberapa spot unggulan diantaranya Candy house, taman kelinci, taman domba, taman kuda, taman bunga, panahan, serta cafe dan resto.
“Untuk masuk ke area ini tuh gratis nggak ada ticketing, tapi kalau masuk ke taman-taman itu nanti ada tarifnya, spot favorit itu taman kelinci dan candy house,” jelas Iyan.
Iyan mengakui selama pandemi tempat wisata tersebut hanya ramai dikunjungi pada saat weekend saja, itu pun estimasinya menurun drastis, kalau saat normal jumlah pengunjung bisa seribu orang per hari, saat ini hanya setengahnya saja.
“Saya sih berharap di libur akhir tahun nanti akan ada peningkatan kunjungan,” katanya.
Ia menekankan bahwa wana wisata yang dikelolanya aman karena menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat.
“Prokes itu tetap yang paling utama, dari mulai pengecekan suhu tubuh, wajib cuci tangan, dan pakai masker itu harus dilakukan, jadi masyarakat nggak perlu khawatir kalau meu berkunjung kesini,” pungkasnya.
Editor : Maji