Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bandung Barat naik, rata-rata naik Rp1.000/ kg. Ada beberapa faktor yang jadi penyebabnya.
DARA | Salah satu faktor penyebab naiknya harga beras, kata Kepala Disperindag KBB, Ricky Riyadi, karena masa panen sudah lewat, sehingga mempengaruhi harga jual beras.
Ricky juga mengatakan, mengatasi hal itu pihaknya berkoordinasi dengan Bulog dan Bulog tadi menyampaikan bahwa Bulog sudah menjual beras ke pedagang Rp8.300 per kilogram.
Harga jual dari pedagang Rp9.450. Kualitasnya premium, namun harga jualnya jadi medium.
Dikatakan Ricky, Bulog menawarkan kepada pedagang beras jika ingin menjual beras Bulog.
Berikut ketentuannya:
-Pedagang harus membuat pernyataan tidak akan menjual lebih dari harga yang ditentukan.
-Beras yang dijual ke masyarakat tidak boleh dicampur, termasuk tidak boleh dijual ke wilayah lain.
-Setelah pedagang membuat pengajuan maka selanjutnya akan disurvei. Maksudnya untuk menjadi rujukan Bulog dalam melayani jumlah beras yang dibeli.
Demikian dikatakan Ricky saat rapat pengendalian inflasi dengan Pelaksana Harian (Plh) Sekda KBB, Asep Wahyu bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.
Rapat tersebut juga menghadirkan para kepala desa, yang memiliki pasar desa.
“Rapat ini merupakan tindak lanjut dari rakor sebelumnya bersama Bapak Bupati. Kali ini yang dibahas tentang mengendalikan inflasi. Bulog diundang, karena beras salah satu komoditas yang naik, menjadi penyebab inflasi,” tuturnya, di Ngamprah, Kamis (2/2/2023).
Editor: denkur