Harga Beras Naik, Bulog Tawarkan ke Pedagang dengan Ketentuan Seperti Ini

Kamis, 2 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto: Kementerian BUMN)

Ilustrasi (Foto: Kementerian BUMN)

Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bandung Barat naik, rata-rata naik Rp1.000/ kg. Ada beberapa faktor yang jadi penyebabnya.


DARA | Salah satu faktor penyebab naiknya harga beras, kata Kepala Disperindag KBB, Ricky Riyadi, karena masa panen sudah lewat, sehingga mempengaruhi harga jual beras.

Ricky juga mengatakan, mengatasi hal itu pihaknya berkoordinasi dengan Bulog dan Bulog tadi menyampaikan bahwa Bulog sudah menjual beras ke pedagang Rp8.300 per kilogram.

Harga jual dari pedagang Rp9.450. Kualitasnya premium, namun harga jualnya jadi medium.

Dikatakan Ricky, Bulog menawarkan kepada pedagang beras jika ingin menjual beras Bulog.

Berikut ketentuannya:

-Pedagang harus membuat pernyataan tidak akan menjual lebih dari harga yang ditentukan.

-Beras yang dijual ke masyarakat tidak boleh dicampur, termasuk tidak boleh dijual ke wilayah lain.

-Setelah pedagang membuat pengajuan maka selanjutnya akan disurvei. Maksudnya untuk menjadi rujukan Bulog dalam melayani jumlah beras yang dibeli.

Demikian dikatakan Ricky saat rapat pengendalian inflasi dengan Pelaksana Harian (Plh) Sekda KBB, Asep Wahyu bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.

Rapat tersebut juga menghadirkan para kepala desa, yang memiliki pasar desa.

“Rapat ini merupakan tindak lanjut dari rakor sebelumnya bersama Bapak Bupati. Kali ini yang dibahas tentang mengendalikan inflasi. Bulog diundang, karena beras salah satu komoditas yang naik, menjadi penyebab inflasi,” tuturnya, di Ngamprah, Kamis (2/2/2023).

Editor: denkur

Berita Terkait

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen
Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina
Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA
Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?
Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa
Targetkan Swasembada Pangan Secepat-cepatnya Mentan Amran Genjot Produkstivitas Lahan Kering
Tren Fintech 2024: 42% Gen Z Gunakan Pinjol, Simak Data Survei Berikut
Demi Tingkatkan Ekspor, Kementan Janjikan Fasilitasi Seluruh Kebutuhan Petani Walet
Berita ini 4 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 09:20 WIB

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:14 WIB

Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:55 WIB

Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA

Senin, 13 Januari 2025 - 19:54 WIB

Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?

Senin, 13 Januari 2025 - 13:10 WIB

Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa

Berita Terbaru

Gedung Rumentang Siang (Foto: bandung.go.id)

BANDUNG UPDATE

Inilah Lima Gedung Kesenian di Kota Bandung yang Bersejarah

Senin, 20 Jan 2025 - 16:36 WIB

PJ Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menyampaikan kondisi terkini dari bencana banjir (Foto: Istimewa)

JABAR

Pemda Cirebon Prioritaskan Langkah Penanganan Banjir

Senin, 20 Jan 2025 - 16:18 WIB