Harga Cabai Naik, Petani Bersyukur

Kamis, 25 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: dara.co.id/Zein

Foto: dara.co.id/Zein

DARA | BANDUNG – Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat masih tinggi, di atas Rp70 ribu per kilogram. Hal ini dipicu minimnya stok dari petani dan distributor akibat dampak musim kemarau.

Walaupun dikeluhkan penjual dan pembeli, mahalnya harga cabai justru disyukuri para petani di sentra pertanian Lembang, KBB. Tingginya harga cabai bisa menutupi biaya dari awal masa penanaman, perawatan, hingga panen.

“Memang benar, biaya untuk memulai masa tanam hingga panen sangat mahal. Apalagi di musim kemarau. Soalnya lahan pertanian membutuhkan air yang sangat banyak,” ujar Yayan (47), petani asal Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kamis (25/7/2019)..

Yayan mengaku, dengan harga jual saat ini dari tingkat petani Rp60 ribu per kilogram, keuntungan yang diperoleh masih tipis. Malah, dia menginginkan harga cabai terus naik hingga di atas Rp100 ribu per kilogram.

“Harga cabai sekarang masih standar, tidak murah, juga tidak mahal. Harga cabai yang sekarang juga tidak membuat kami banyak uang, untungnya hanya sedikit, hanya bisa menutupi biaya sehari-hari. Justru kalau sudah Rp100 ribu per kilogram, petani cabai bisa sejahtera,” katanya.

Menurut dia, tanaman cabai di kebun miliknya sudah dipanen sejak dua minggu lalu dan masih bisa dipanen beberapa kali lagi, walaupun hasilnya tidak maksimal karena kurangnya pasokan air pengaruh musim kemarau. “Kalau dihitung, dari 15 ribu pohon yang saya tanam, maksimal hanya menghasilkan panen 3 kuintal cabai. Berbeda pas lagi cuaca bagus, bisa sampai 5 kuintal,” ujarnya.

Meski diperkirakan harga cabai akan kembali naik, Yayan berharap pemerintah tidak membuka keran impor supaya harga cabai turun. Dia meminta, lebih baik pemerintah membantu petani-petani kecil dengan menyediakan bibit murah serta bantuan alat pertanian, supaya biaya produksi bisa lebih ditekan.

“Pemerintah jangan mengeluarkan kebijakan impor kalau mau mengangkat kesejahteraan petani. Sebaiknya bantuan-bantuan bagi petani disalurkan, nanti juga harga komoditas pertanian seperti cabai akan otomatis turun,” katanya.***

Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

FIFGROUP Raih Penghargaan Indonesia Digital Sustainability Awards 2025
Apresiasi Agen Hebat, Pegadaian Gelar Agen Pegadaian Awards 2024 National
Tren Belanja Online 2024: 62% Gen Z Belanja via Live Shopping
Pertamax Turbo Dukung Sean Gelael di Ajang FIA WEC 2025: Perpaduan Kecepatan dan Keberlanjutan
Komisi XII DPR RI Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Lancar hingga Sub Pangkalan
Ditopang Kinerja Sektor Logistik, PosIND Catat Laba Bersih Rp767,7 Miliar
CV Kahla Global Persada Ekspor Kripik Tempe ke Jeddah, Begini Harapan Bupati Sukabumi
KI DKI Jakarta Apresiasi Langkah Cepat Pemerintah Tangani Sulitnya Masyarakat Peroleh Gas LPG 3 Kilogram
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 20 Februari 2025 - 09:40 WIB

FIFGROUP Raih Penghargaan Indonesia Digital Sustainability Awards 2025

Kamis, 20 Februari 2025 - 09:28 WIB

Apresiasi Agen Hebat, Pegadaian Gelar Agen Pegadaian Awards 2024 National

Selasa, 18 Februari 2025 - 17:43 WIB

Tren Belanja Online 2024: 62% Gen Z Belanja via Live Shopping

Selasa, 18 Februari 2025 - 13:59 WIB

Pertamax Turbo Dukung Sean Gelael di Ajang FIA WEC 2025: Perpaduan Kecepatan dan Keberlanjutan

Selasa, 11 Februari 2025 - 13:45 WIB

Komisi XII DPR RI Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Lancar hingga Sub Pangkalan

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Panglima TNI Kunjungi Makodim 0607/Kota Sukabumi

Sabtu, 22 Feb 2025 - 10:31 WIB