DARA | CIANJUR— Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terus melonjak. Kondisi itu, di antaranya akibat musim kemarau yang mulai melanda sejumlah wilayah.
Semakin pedasnya harga cabai rawit di pasaran, di keluhkan para pedagang Karena cabai rawit sudah menjadi komoditas utama mereka. Nendi (27) pedagang cabai rawit di Pasar Induk Pasir Hayam, Cilaku, Cianjur, mengatakan, kenaikan harga cabai rawit sangat disignifikan, dari sebelum Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp60 ribu per kilogram.
Kenaikan harga komoditas cabai itu, menurut Nendi, sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. ” Kondisi itu, cukup berdampak pada penjualan,”ujar Nendi, kepada dara.co.id, Senin (15/7/2019).
Sebelum harga naik, dalam satu hari Nendi mampu menjual 20 kilogram cabai rawit. Namun kini hanya sebanyak 10 kilogram per hari.
“Kenaikan ini disebabkan oleh banyaknya petani yang mengalami gagal paten. Selain itu sejak dua minggu yang lalu cabai rawit minim pasokan,” katanya.
Kenaikan harga cabai rawit itu juga dirasakan oleh Iis (53), pemilik warung nasi di sekitar Pasar Induk Pasirhayam. Ia mengaku resah atas terjadinya kenaikan harga cabai rawit.
“Melonjaknya harga cabai rawit ini saya terpaksa harus mengurangi beberapa menu masakan yang biasanya selalu ada dihidangkan. Akibatnya banyak pelanggan yang mengurungkan niatnya untuk makan,” ujar Iis.
Ia dan ratusan pedagang sayuran di Pasar Induk Pasirhayam berharap harga cabai rawit dapat kembali turun ke harga normal. Mereka pun dinae terkait turun tangan, segera mengendalikan harga cabai yang mereka khawatirkan akan terus melonjak.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan