Buat pedagang nasi Warteg dan bakso terpaksa harus menyiasati menu sambalnya yang wajib ada.
DARA| Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di wilayah Jawa Barat semakin melangit. Pedasnya harga cabai rawit sudah terjadi hampir sebulan terakhir dan hinggga Selasa (21/1/2025) belum ada tanda-tanda melandai.
Kenyataan ini membuat emak-emak menjerit, sementara pedagang nasi Warteg dan bakso terpaksa harus menyiasati menu sambalnya yang wajib ada melengkapi santapan utamanya.
Pantauan dara.co.id, Di pasar Soreang, Pasar Junti, Kabupaten Bandung harga cabai rawit menembus Rp.120 ribu/kg. Sedangkan cabai rawit kering Rp80 ribu/Kg.
Harga tersebut tak jauh berbeda dengan pantauan di Pasar Rancamanyar,Sayati dan sejumlah pasar di Kota Bandung.
“Waduh, harganya sedang gila-gilaan, Gimana ini teh, masa cengek (cabai rawit) melebihi dengan harga daging ayam,” papar Mas Nano (50), pedagang bakso di Junti Hilir, tak jauh dari pasar Junti.
Keluhan senada terlontar Marinah, pedagang nasi warteg. “Ini mah ganti harga Mas. Untuk warteg mah sambal wajib, dan digratiskan,” ujarnya.
Tingginya harga komoditas katagori sayuran itu, Nano dan Marinah terpaksa mengurangi beli cabai. Yang biasa tiga sampai empat kg sekarang hanya 2 kg, itu termasuk stok.
“Alternatif lainnya, paling saya ke cabai rawit kering atau sortiran, lumayan sedikit murah. Kalau yang kering Rp65 ribu/kg, sama dengan yang sortiran,” papar Nano.
Baik Nano dan Marinah mengaku sambal yang mereka hidangkan dengan sedikit encer. “Tapi yang penting rasanya tetap pedas,” kilahnya.
Editor: Maji