Harga Daging Sapi di Pasar Guntur Naik 10 Ribu, Ini Alasannya

Jumat, 4 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang pedagang daging sapi di Pasar Guntur Ciawitali Garut sedang melayani pembeli (Foto: Istimewa)

Seorang pedagang daging sapi di Pasar Guntur Ciawitali Garut sedang melayani pembeli (Foto: Istimewa)

Harga daging sapi di Pasar Guntur Garut naik, dari Rp120 ribu menjadi Rp130 ribu per kilo. ‘Kok bisa? Inilah alasannya.


DARA – Kasubag UPTD Pasar Guntur Garut, Yusep Suryaman, mengatakan, naiknya harga daging sapi saat ini disebabkan kurangnya pasokan di tingkat peternak.

Menurutnya, kenaikan harga daging sapi ini setidaknya telah berlangsung sejak dua hari yang lalu, yaitu sejak Selasa 1 Maret 2022.

“Pasokan di tingkat peternak lokal berkurang, sehingga mereka terpaksa harus mendatangkan sapi dari daerah lain,” ujarnya, Kamis (3/3/2022).

Yusep menilai, ketersediaan sapi lokal di wilayah Kabupaten Garut belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi daging sapi. Selama ini para peternak di Garut mengandalkan pasokan daging sapi dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Meski harga daging sapi mengalami kenaikan, lanjut Yusep, namun sejauh ini belum berpengaruh terhadap tingkat jual beli masyarakat di Pasar Guntur. Hingga kini pihaknya belum menerima laporan ada penurunan omset dari pedagang.

“Sejauh ini kami belum menerima laporan ada penurunan omset dari pedagang. Aktivitas jual beli masih terbilang normal,” ujarnya.

Selain daging sapi, menurut Yusep, harga kacang kedelai di Pasar Guntur juga mulai mengalami kenaikan. Pada Kamis (3/3/2022) hari ini, harga kacang kedelai naik menjadi Rp12 ribu per kg.

“Pada pekan lalu, harga kacang kedelai itu masih di kisaran Rp11.300 hingga Rp11.500 per kg,” katanya.

Editor: denkur

Berita Terkait

Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina
Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA
Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?
Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa
Targetkan Swasembada Pangan Secepat-cepatnya Mentan Amran Genjot Produkstivitas Lahan Kering
Tren Fintech 2024: 42% Gen Z Gunakan Pinjol, Simak Data Survei Berikut
Demi Tingkatkan Ekspor, Kementan Janjikan Fasilitasi Seluruh Kebutuhan Petani Walet
Kabar Baik, Stok Pangan di Cirebon Aman dan tak Terpengaruh Kenaikan PPN
Berita ini 6 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:55 WIB

Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA

Senin, 13 Januari 2025 - 19:54 WIB

Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?

Senin, 13 Januari 2025 - 13:10 WIB

Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa

Senin, 13 Januari 2025 - 12:02 WIB

Targetkan Swasembada Pangan Secepat-cepatnya Mentan Amran Genjot Produkstivitas Lahan Kering

Sabtu, 11 Januari 2025 - 10:30 WIB

Tren Fintech 2024: 42% Gen Z Gunakan Pinjol, Simak Data Survei Berikut

Berita Terbaru