Harga Emas di Pasar Internasional Naik Efek Penyeberan Global Virus Corona

Sabtu, 7 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto : ist)

Ilustrasi (Foto : ist)

Harga emas internasional terus menanjak naik sejak hari Jumat (6/3/2020), dan tetap berada di jalur untuk kenaikan mingguan terbesar sejak Januari 2009.


DARA| JAKARTA- Itu terjadi karena penyebaran global dari virus Corona meredupkan prospek pertumbuhan dan membuat investor bergegas mencari aset safe-haven.

Dilansir dari CNBC, Sabtu (7/3/2020), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi US$1.678,25 per ons. Sebelumnya, pernah menyentuh level tertinggi US$1.689,65 atau 1,2 persen, tertinggi sejak Januari 2013.

Sepanjang pekan ini, harga emas internasional naik 6,3 persen. Sedangkan, emas berjangka AS hari ini naik 0,5 persen menjadi US$1.679,50.

Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini, dibanderol seharga Rp842 ribu per gram. Harga itu naik Rp5.000 dibanding kemarin. Berdasarkan data Antam, harga saat ini juga menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.

Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback juga Rp5.000 menjadi seharga Rp765 ribu per gram.

Sedangkan harga emas berdasarkan ukuran, emas lima gram Rp4,03 juta, 10 gram Rp7,99 juta, 25 gram Rp19,88 juta, dan 50 gram Rp39,68 juta.

Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp79,3 juta, 250 gram Rp198 juta, dan emas 500 gram Rp395,8 juta.

Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp445,5 ribu dan 1.000 gram atau 1 kg sebesar Rp791,6 juta.

Untuk produk batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp8,66 juta dan Rp16,77 juta.

Adapun bagi pembelian emas hari ini, Antam mencatat untuk emas ukuran 250 gram, 500 gram, dan 1.000 gram hanya tersedia di butik Logam Mulia.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina
Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA
Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?
Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa
Targetkan Swasembada Pangan Secepat-cepatnya Mentan Amran Genjot Produkstivitas Lahan Kering
Tren Fintech 2024: 42% Gen Z Gunakan Pinjol, Simak Data Survei Berikut
Demi Tingkatkan Ekspor, Kementan Janjikan Fasilitasi Seluruh Kebutuhan Petani Walet
Kabar Baik, Stok Pangan di Cirebon Aman dan tak Terpengaruh Kenaikan PPN
Berita ini 1 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:14 WIB

Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:55 WIB

Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA

Senin, 13 Januari 2025 - 19:54 WIB

Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?

Senin, 13 Januari 2025 - 13:10 WIB

Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa

Senin, 13 Januari 2025 - 12:02 WIB

Targetkan Swasembada Pangan Secepat-cepatnya Mentan Amran Genjot Produkstivitas Lahan Kering

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Sekilas Mengenal Golok Cisaat Sukabumi

Sabtu, 18 Jan 2025 - 22:40 WIB