“Memang saat ini masyarakat jarang untuk membeli daging ayam secara langsung, kecuali memang langganan. Karena mungkin ada peraturan untuk di rumah aja, sehingga banyak yang membeli secara online,” ujar Rizal Ramdhani.
DARA | BANDUNG – Penurunan penjualan daging ayam kini dirasakanoleh sejumlah pedagang, salah satunya di Toko Eneng Pasar Kamis Padasuka, Kota Bandung, Jaw Barat. Kondisi tersebut ditengarai selama diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Salah seorang pedagang daging ayam di Toko Eneng Pasar Kamis Padasuka, Rizal Ramdhani (30) mengaku, menurunnya penjualan daging ayam disebabkan adanya peraturan PSBB. Menurutnya, karena peraturan tersebut sebagian orang lebih memilih untuk membeli bahan pokok melalui online.
“Memang saat ini masyarakat jarang untuk membeli daging ayam secara langsung, kecuali memang langganan. Karena mungkin ada peraturan untuk di rumah aja, sehingga banyak yang membeli secara online,” ujar Rizal saat ditemui dara.co.id di Toko Eneng Pasar Kamis Padasuka, Jalan Padasuka, Cicaheum, Kota Bandung, Senin (1/6/2020).
Rizal mengatakan banyak masyarakat yang meminta untuk diantarkan langsung ke rumahnya. Biasanya ia menyebut pembeli tersebut memesan melalui aplikasi pesan WhatsApp.
“Pembeli saat ini berbeda-beda, ada yang minta langsung dianterin ke rumah, dan ada juga yang langsung ke toko,” katanya.
Kondisi pandemi Covid-19 ini diharapkan Rizal bisa segera berakhir dan kehidupan kembali normal. Masyarakat pun bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.
“Saya pribadi berharap pandemi corona ini cepat hilang. Sehingga masyarakat bisa berkativitas seperti biasa,” harapnya.
Terkait harga, saat ini harga daging ayam relatif tinggi. Dari biasanya berkisar Rp25.000 sampai Rp30.000 per kilogram, kini dihargai Rp36.000-Rp 38.000 per kilogram.
Rizal pun mengaku, sebelumnya saat malam takbiran harga daging ayam bisa mencapai Rp40.000 sampai Rp 45.000 per kilogram, dan penjualan pun sangat lumayan karena banyak orang membutuhkan daging ayam.
“Saat itu memang sangat tinggi harganya. Namun meski begitu masyarakat masih tetap banyak yang membelinya. Kalau sekarang memang ada penurunan, tapi tidak begitu besar,” katanya.***
Editor: Muhammad Zein