Hari Aids Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember. Dicetuskan pertama kali oleh James W Bunn dan Thomas Netter, Agustus 1987. Mereka adalah petugas informasi publik dari Program Global WHO di Genewa, Swiss.
AIDS kependekan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome.
Aids adalah gejala infeksi yang muncul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi HIV atau Human Immunodeficiency Virus.
Adis diperingati setiap tahun di seluruh negara bertujuan agar orang selalu sadar akan adanya wabah yang disebabkan oleh virus HIV yang bisa menular melalui kontak dengan darah yang terinfeksi.
Secara Nasional, tema Hari Aids Sedunia tahun ini mengusung tema: “mengakhiri AIDS, cegah HIV dan akses untuk semua”.
Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Jawa Barat dalam keterangan persnya menjelaskan, pada masa pandemi covid-19, Jawa Barat tetap melakukan penemuan kasus baru HIV diseluruh kabupaten/kota.
Hingga Juni 2021, penemuan kasus HIV telah mencapai angka sebanyak 51.553 (80%) dari estimasi tahun 2020 yaitu sebanyak 64.635 (100%).
Capaian ini lebih tinggi dari indikator input Rencana Aksi Nasional (RAN) 2020-2024 pada tahun 2021 sebesar 69%. Penemuan 80% kasus HIV dari estimasi nasional menunjukkan bahwa ”fenomena gunung es” telah terbongkar dan Jawa Barat telah memasuki tahap pengendalian dari proses penanggulangan HIV.
Sejak tahun 2020 hingga November 2021 telah dilakukan pelacakan dan berhasil ditemukan kembali ODHIV putus obat sebanyak 2.080 orang.
Data kasus AIDS ditemukan hingga Juni 2021 sebanyak 11.722, meningkat sebanyak 8% dari jumlah kasus AIDS di tahun 2019. Kenaikan ini lebih kecil dari kenaikan kasus HIV sebesar 18%. Hal ini menunjukkan bahwa penemuan kasus orang dengan HIV (ODHIV) berhasil ditemukan lebih dini.
Terbongkarnya “fenomena gunung es”, rendahnya kasus AIDS baru dibanding kasus HIV baru dan ditemukannya kembali ODHIV putus obat pada masa pandemi Covid-19 merupakan wujud komitmen peran koordinasi KPA provinsi dan KPA kabupaten kota, untuk menjalin kolaborasi antar jejaring LSM dan komunitas, lintas sektor terkait serta layanan/dinas kesehatan di 27 kabupaten kota untuk tetap memberikan pelayanan penjangkauan, tes dan pengobatan kepada ODHIV, meski ditengah keterbatasan mobilitas, akses pada layanan dan pembiayaan akibat pandemi Covid-19.
Tahun 2021 Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap menunjukkan komitmennya dengan memberikan dukungan dana hibah kepada Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Barat untuk menjalankan fungsi koordinasi, fasilitasi dan advokasi dalam mendorong tercapainya target indikator pemerintah yakni menurunkan angka insidensi HIV sebesar 0,18 dan peningkatan angka ODHIV yang mendapatkan pengobatan Anti Retroviral (ARV) (on art) sebesar 60%.
Melalui peringatan hari AIDS sedunia 2021 ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat memahami bahwa keterlibatan kelompok masyarakat terdampak dipusat respon HIV melalui peran KPA yang berkelanjutan menjadi kunci utama dalam Penanggulangan HIV AIDS di Jawa Barat kini dan masa depan.
Editor: denkur