DARA | JAKARTA – Status gizi di Indonesia tak kunjung memperlihatkan perbaikan yang menggembirakan, kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi saat memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (25/1/2019).
Menurut Oscar jumlah memang menurun, tapi ini masih di atas angka ambang batas yang ditentukan WHO pada 2010 sebanyak 20 persen.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat, prevalensi stunting berada di angka 30,8 persen. Angka itu menurun dari 37,2 persen pada catatan Riskesdas 2013. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan angka batas stunting sebesar 20 persen.
Kondisi demikian membuat pemerintah menjadikan upaya penurunan stunting sebagai prioritas nasional. Banyak ditekankan pada promotif dan preventif.
Stunting merupakan masalah gizi kronis. Anak mengalami kekurangan gizi, sehingga menghambat pertumbuhan. Anak akan bertubuh pendek atau tinggi badan yang tak sesuai dengan usia. “Anak yang mengalami stunting baru terlihat di usia dua tahun,” ujar Oscar.***
Editor: denkur