Di Hari Guru Nasional tahun ini, masih ada sejumlah masalah yang tak kunjung selesai, salah satunya soal nasib guru honorer, khususnya di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
DARA | BANDUNG – Menyoroti nasib guru honorer di Kabupaten Bandung, Ketua Umum Forum Guru Honorer Indonesia (FGHI) Kabupaten Bandung, Heru K Nirwantia mengatakan, masih ada guru honorer yang mendapatkan honorarium Rp120.000 per bulan.
Jumlah guru honorer di Kabupaten Bandung yang masuk anggota FGHI, kata Heru, sebanyak 15.337 orang dengan masa kerja terlama 25 tahun, dan termuda masa kerja lima tahun.
Honorarium yang diterima para guru honorer masih sangat memprihatinkan dan jauh dari harapan. Bahkan, tidak sesuai dengan upah minimum Kabupaten Bandung.
“Honorarium yang diterima masih ada yang mendapat Rp 120.000/bulan di swasta dan Rp 300.000/bulan untuk di sekolah negeri,” ujarnya seperti dikutip dari galamedianews.com, Senin (25/11/2019).
Heru juga mengatakan, nasib para guru honorer jika dipandang dari sisi ekonomi masih sangat memprihatinkan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, banyak di antara guru honorer yang merangkap pekerjaan, di antaranya menjadi tukang ojek dan sales,” ujarnya.
Meski nasib guru honorer belum jelas, kata Heru, belasan ribu guru honorer masih menggantungkan harapan kepada pemerintah pusat maupun daerah.
“Harapan kepada Mendikbud baru, segera menyelesaikan mimpi harapan dan tujuan rekan-rekan kami yang mengajar di sekolah negeri mendapat perhatian dan penghargaan sesuai dengan mekanisme dan masa kerja mereka,” ujar Heru.***
Editor: denkur