Hari ini, Kamis 10 Desember diperingati sebagai Hari Hak Azasi Manusia Sedunia. Ada yang menarik dari pidato Presiden Joko Widodo, yaitu semua pihak harus menjaga agar pandemi Covid-19 tidak memperburuk pemenuhan hak asasi manusia.
DARA | BANDUNG – Tidak banyak yang tahu kenapa tanggal 10 Desember selalu diperingati sebagai Hari Hak Azasi Manusia atau HAM. Menurut situs resmi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Hari HAM berawal usai dan berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Negara-negara anggota PBB berjanji untuk mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi semua orang. PBB berjanji untuk memberikan penghormatan tertinggi terhadap HAM. Untuk mencapai tujuan ini, PBB membentuk Komisi Hak Asasi Manusia dan menyusun dokumen yang menjelaskan arti dari hak-hak dasar dan kebebasan yang dicanangkan dalam Piagam.
Tanggal 10 Desember 1948, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) diadopsi oleh 56 anggota PBB. Hasil pemungutan suara bulat, meski delapan negara memilih untuk abstain. Hasilnya, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) yang dirayakan sebagai Hari HAM.
Pengakuan atas martabat yang melekat dan hak pada setiap manusia adalah dasar dari kebebasan, keadilan, dan perdamaian di dunia.
Pengaruh UDHR sangat besar. Prinsip-prinsipnya telah dimasukkan ke dalam konstitusi di lebih dari 185 negara anggota PBB.
Hari Hak Asasi Manusia dimulai pada tahun 1950, setelah Majelis mengeluarkan resolusi 423 (V) yang mengundang semua Negara dan organisasi yang berkepentingan.
Hasilnya, menjadikan 10 Desember setiap tahun sebagai Hari Hak Asasi Manusia. Dalam dokumen yang ditandatangani dijelaskan negara-negara di dunia ‘tidak akan pernah membiarkan kekejaman seperti itu terjadi lagi’, menjadi tonggak dalam sejarah hak asasi manusia’.
Dokumen ini juga menjadi catatan referensi umum untuk bangsa dan negara. Tujuannya memberikan dasar-dasar kebebasan, keadilan dan perdamaian dengan mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan setiap orang.
Sejak disahkan, Hari HAM membuat langkah besar pertama dalam memastikan bahwa hak-hak setiap manusia di seluruh dunia dilindungi. Dari kebutuhan yang paling dasar seperti, pangan, papan, dan air, hingga akses informasi bebas.(tirto.id)
Sementara itu, dalam sambutannya memperingati Hari HAM sedunia tahun 2020, Kamis 10 Desember 2020, Presiden Joko Widodo mengatakan, semua pihak harus menjaga agar pandemi Covid-19 tidak memperburuk pemenuhan hak asasi manusia.
“Saat ini kita sedang menghadapi krisis yang berat akibat pandemi Covid-19 yang mengakibatkan krisis kesehatan dan krisis perekonomian,” ujar Jokowi.
“Kita harus jaga agar pandemi tak memperburuk pemenuhan hak asasi masyarakat,” imbuhnya seperti dilansir dara.co.id dari kompas.com.
Presiden juga menekankan agar semua pihak tidak berhenti bekerja keras untuk menghambat penyebaran virus, mengobati yang sakit, mencegah kematian.
Jokowi berharap kerja keras dilakukan dalam memberikan bantuan ekonomi bagi masyarakat tidak mampu dan UMKM.
“Pemerintah tidak pernah berhenti untuk menuntaskan HAM masa lalu secara bijak dan bermartabat. Kita harus bekerja sama dalam menyelesaikannya dan mencurahkan energi kita untuk kemajuan bangsa,” ujarJokowi.***
Editor: denkur