Hari Hak Azasi Manusia, Sejarah Singkat dan Amanat Presiden Jokowi

Kamis, 10 Desember 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Istimewa

Ilustrasi: Istimewa

Hari ini, Kamis 10 Desember diperingati sebagai Hari Hak Azasi Manusia Sedunia. Ada yang menarik dari pidato Presiden Joko Widodo, yaitu semua pihak harus menjaga agar pandemi Covid-19 tidak memperburuk pemenuhan hak asasi manusia.


DARA | BANDUNG – Tidak banyak yang tahu kenapa tanggal 10 Desember selalu diperingati sebagai Hari Hak Azasi Manusia atau HAM. Menurut situs resmi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Hari HAM berawal usai dan berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Negara-negara anggota PBB berjanji untuk mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi semua orang. PBB berjanji untuk memberikan penghormatan tertinggi terhadap HAM. Untuk mencapai tujuan ini, PBB membentuk Komisi Hak Asasi Manusia dan menyusun dokumen yang menjelaskan arti dari hak-hak dasar dan kebebasan yang dicanangkan dalam Piagam.

Tanggal 10 Desember 1948, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) diadopsi oleh 56 anggota PBB. Hasil pemungutan suara bulat, meski delapan negara memilih untuk abstain. Hasilnya, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) yang dirayakan sebagai Hari HAM.

Pengakuan atas martabat yang melekat dan hak pada setiap manusia adalah dasar dari kebebasan, keadilan, dan perdamaian di dunia.

Pengaruh UDHR sangat besar. Prinsip-prinsipnya telah dimasukkan ke dalam konstitusi di lebih dari 185 negara anggota PBB.

Hari Hak Asasi Manusia dimulai pada tahun 1950, setelah Majelis mengeluarkan resolusi 423 (V) yang mengundang semua Negara dan organisasi yang berkepentingan.

Hasilnya, menjadikan 10 Desember setiap tahun sebagai Hari Hak Asasi Manusia. Dalam dokumen yang ditandatangani dijelaskan negara-negara di dunia ‘tidak akan pernah membiarkan kekejaman seperti itu terjadi lagi’, menjadi tonggak dalam sejarah hak asasi manusia’.

Dokumen ini juga menjadi catatan referensi umum untuk bangsa dan negara. Tujuannya memberikan dasar-dasar kebebasan, keadilan dan perdamaian dengan mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan setiap orang.

Sejak disahkan, Hari HAM membuat langkah besar pertama dalam memastikan bahwa hak-hak setiap manusia di seluruh dunia dilindungi. Dari kebutuhan yang paling dasar seperti, pangan, papan, dan air, hingga akses informasi bebas.(tirto.id)

Sementara itu, dalam sambutannya memperingati Hari HAM sedunia tahun 2020, Kamis 10 Desember 2020, Presiden Joko Widodo mengatakan, semua pihak harus menjaga agar pandemi Covid-19 tidak memperburuk pemenuhan hak asasi manusia.

“Saat ini kita sedang menghadapi krisis yang berat akibat pandemi Covid-19 yang mengakibatkan krisis kesehatan dan krisis perekonomian,” ujar Jokowi.

“Kita harus jaga agar pandemi tak memperburuk pemenuhan hak asasi masyarakat,” imbuhnya seperti dilansir dara.co.id dari kompas.com.

Presiden juga menekankan agar semua pihak tidak berhenti bekerja keras untuk menghambat penyebaran virus, mengobati yang sakit, mencegah kematian.

Jokowi berharap kerja keras dilakukan dalam memberikan bantuan ekonomi bagi masyarakat tidak mampu dan UMKM.

“Pemerintah tidak pernah berhenti untuk menuntaskan HAM masa lalu secara bijak dan bermartabat. Kita harus bekerja sama dalam menyelesaikannya dan mencurahkan energi kita untuk kemajuan bangsa,” ujarJokowi.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Tim PWI Tinjau Cepat Lokasi Rumah Subsidi Wartawan, Ketua Umum PWI Apresiasi Komitmen Pemerintah
Nyaman dan Aman: Solusi Praktis Pakaian Dalam Sekaligus Atasan bagi Pra Remaja dari UNIQLO
Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut
Putusan Sela PN Jakarta Pusat Tegaskan Hendry Ch Bangun Sah Ketum PWI
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi untuk Wartawan, Tak Ganggu Independensi Pers
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
KAI DAOP 5 Serap Ribuan Tenaga Kerja Kontrak
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 10:28 WIB

Tim PWI Tinjau Cepat Lokasi Rumah Subsidi Wartawan, Ketua Umum PWI Apresiasi Komitmen Pemerintah

Kamis, 17 April 2025 - 18:29 WIB

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 13:51 WIB

Putusan Sela PN Jakarta Pusat Tegaskan Hendry Ch Bangun Sah Ketum PWI

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Rabu, 16 April 2025 - 19:17 WIB

PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi untuk Wartawan, Tak Ganggu Independensi Pers

Berita Terbaru