Hari ini 20 tahun silam, tepatnya tanggal 11 September 2001, tiga serangan teror menewaskan 3000 orang di Amerika yang kemudian dikenal dengan sebutan tragedi WTC.
DARA – Empat pesawat melakukan serangan bunuh diri dengan menabrakan diri ke menara kembar World Trade Center di New York City, Amerika Serikat.
Kemudian diketahui empat pesawat itu dibajak 19 militan yang terkait dengan kelompok Al-Qaeda.
Sejarah mencatat akibat serangan itu korban terbanyak di menara kembar World Trade Center, New York City, yaitu 2.753 orang, di Pentagon 184 orang tewas, dan di lapangan Pennsylvania 40 orang tewas.
Seperti dilansir Liputan6 dari History, dua dari empat pesawat ditabrakkan ke menara kembar World Trade Center di New York City.
Pesawat ketiga menghantam Pentagon di luar Washington, D.C, dan pesawat keempat jatuh di sebuah lapangan di Shanksville, Pennsylvania.
Aksi itu dilaporkan dibiayai organisasi teroris Al-Qaeda yang dipimpin Osama bin Laden. Mereka diduga bertindak sebagai pembalasan atas dukungan Amerika terhadap Israel, keterlibatan dalam Perang Teluk Persia, dan kehadiran militer AS yang berkelanjutan di Timur Tengah.
Masih dikutip dari Liputan6.com, Osama bin Laden saat itu bersembunyi dengan bantuan Taliban saat memerintah Afghanistan dari 1996 hingga 2001.
Amerika Serikat pun langsung menginvasi Afghanistan dan menggulingkan Taliban karena menolak menyerahkan para pemimpin Al-Qaeda setelah serangan 11 September 2001.
Kini, Taliban kembali berkuasa di Afghanistan. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, kelompok ekstremis Al-Qaeda yang menggunakan Afghanistan sebagai pangkalan untuk menyerang Amerika Serikat 20 tahun lalu, mungkin mencoba beregenerasi di sana menyusul keluarnya pasukan Amerika yang telah membuat Taliban berkuasa.
Hal itu diungkap Austin kepada sekelompok kecil wartawan di Kuwait City pada akhir lawatan empat hari ke negara-negara Teluk Persia. Dia mengatakan Amerika Serikat siap mencegah kembalinya Al-Qaeda di Afghanistan yang akan mengancam Amerika Serikat.
“Seluruh dunia sedang mengamati apa yang terjadi dan apakah Al-Qaeda memiliki kemampuan untuk beregenerasi di Afghanistan,” katanya.***
Editor: denkur | Sumber: Liputan6.com