Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp826 ribu per gram pada Rabu (18/3/2020) atau meroket Rp25 ribu dari Rp801 ribu per gram pada Selasa (17/3/2020).
DARA| JAKARTA- Sementara untuk harga pembelian kembali (buyback) melejit Rp26 ribu dari Rp719 ribu menjadi Rp745 ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp437,5 ribu, 2 gram Rp1,6 juta, 3 gram Rp2,38 juta, 5 gram Rp3,95 juta, 10 gram Rp7,83 juta, 25 gram Rp19,48 juta, dan 50 gram Rp38,88 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp77,7 juta, 250 gram Rp194 juta, 500 gram Rp387,8 juta, dan 1 kilogram Rp775,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.534,2 per troy ons atau naik 0,55 persen. Sedangkan harga emas di perdagangan spot menguat 0,47 persen ke US$1.535,42 per troy ons pada pagi ini.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan harga emas di pasar internasional menguat berkat pengumuman stimulus ekonomi dari pemerintah Amerika Serikat.
Presiden AS Donald Trump menggelontorkan dana senilai US$1 triliun untuk menstabilkan ekonomi Negeri Paman Sam di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Menurut Ariston, sentimen seperti ini biasanya langsung menguatkan aset berisiko seperti saham dan melemahkan emas sebagai safe haven. Namun, harga emas justru ikut melambung bersama penguatan indeks saham di berbagai bursa.
“Emas kini berubah posisi mengikuti arah pergerakan aset berisiko seperti indeks saham, terdorong menguat semalam karena pengumuman tersebut,” tutur Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Ariston memperkirakan harga emas akan bergerak di kisaran US$1.465 sampai US$1.580 per troy ons pada hari ini. Kendati begitu, ia melihat masih ada peluang penguatan emas ke depan.
Editor : Maji