Hari ini Persib genap berusia 89 tahun. Club sepakbola terbesar di tanah air ini berdiri tanggal 14 Maret 1933. Begini perjalanan sejarahnya.
DARA – Banyak cerita mewarnai perjalanan club Persib Bandung. Pasang surut prestasi adalah dinamika yang harus diterima pengurus club, bobotoh juga fans di tanah air.
Salah satu dari sekian banyak moment adalah ketika Maung Bandung hendak berulang tahun ke 74 yakni 14 Maret 2007 silam.
Dikuti dari laman resmi official Persib, saat itu, Persib meraih kemenangan 4-2 atas Persema Malang pada lanjutan Liga Indonesia 2007 di Stadion Siliwangi. Ribuan Bobotoh menjadi saksi kemenangan yang pertandingannya bertepatan dengan hari jadi Persib.
Besarnya antusias membuat stadion tak bisa menampung kehadiran bobotoh. Bahkan, laga sempat terhenti lama untuk mengevakuasi bobotoh dari dalam stadion.
Setelah aparat keamanan melakukan pendekatan persuasif, bobotoh yang berada di tepi lapangan bisa dievakuasi ke luar stadion. Meskipun memakan waktu cukup lama dan pertandingan dapat dilanjutkan.
Kado pesta kemenangan melalui laga itu tercipta berkat gol-gol yang disumbangkan Christian Bekamenga pada menit 34 dan 37, tendangan penalti Zaenal Arif (44) dan Eka Ramdani (53). Sedangkan gol balasan Persema diborong Franco Hitta pada menit 25 dan 85 (penalti).
Berkat kemenangan itu, Persib merangsek ke peringkat 3 klasemen sementara Wilayah Barat dengan nilai 16 dari 8 pertandingan. Sedangkan Persema di peringkat 6 dengan nilai 13.
Persib dari masa ke masa
Tahun 1933 – 1940
Sebelum lahir nama Persib, pada tahun 1923 di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB). BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakn i R. Atot.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain bernama Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB).
Pada 14 Maret 1933 kedua klub itu sepakat melebur dan lahirlah perkumpulan baru yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai ketua umum.
Klub- klub yang bergabung ke dalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi. Setelah tampil tiga kali sebagai runner up pada Kompetisi Perserikatan 1933 (Surabaya), 1934 (Bandung), dan 1936 (Solo), Persib mengawali juara pada Kompetisi 1939 di Solo.
Tahun 1941-1969
Setelah Indonesia merdeka, pada 1950 digelar Kongres PSSI di Semarang dan Kompetisi Perserikatan. Persib yang pada saat itu dihuni oleh Aang Witarsa, Amung, Andaratna, Ganda, Freddy Timisela, Sundawa, Toha, Leepel, Smith, Jahja, dan Wagiman hanya mampu menjadi runner-up setelah kalah bersaing dengan Persebaya Persebaya.
Pada tahun 50-an Aang Witarsa dan Anas menjadi pemain asal Persib pertama yang ditarik bergabung dengan tim nasional Indonesia untuk bermain di pentas Asian Games 1950.
Prestasi Persib kembali meningkat pada 1955-1957. Munculnya nama-nama seperti Aang Witarsa dan Ade Dana yang menjadi wakil dari Persib di tim nasional untuk berlaga di Olimpiade Melbourne 1956. Pada ajang itu, tim nasional Indonesia berhasil menahan imbang Uni Sovyet sehingga memaksa diadakan pertandingan ulang yang berujung kekalahan telak untuk Indonesia dengan skor 4-0.
Persib makin disegani. Pada Kompetisi 1961 tim kebanggaan “Kota Kembang” itu meraih juara untuk kedua kalinya setelah mengalahkan PSM Ujungpandang. Materi pemain Persib saat itu adalah Simon Hehanusa, Hermanus, Juju (kiper), Ishak Udin, Iljas Hadade, Rukma, Fatah Hidayat, Sunarto, Thio Him Tjhaiang, Ade Dana, Hengki Timisela, Wowo Sunaryo, Nazar, Omo Suratmo, Pietje Timisela, Suhendar, dll. Karena prestasinya itu, Persib ditunjuk mewakili PSSI di ajang kejuaraan sepakbola “Piala Aga Khan” di Pakistan pada 1962. Bintang Persib saat itu juga telah lahir Emen “Guru” Suwarman.
Setelah itu, prestasi Persib mengalami pasang surut. Prestasi terbaik Persib di Kompetisi perserikatan meraih posisi runner up pada 1966 setelah kalah dari PSM di Jakarta.
Editor: denkur | Sumber: Official Persib-Lintas Sejarah Persib, Risnandar Soendoro