Bertepatan dengan Hari Kontrasepsi se-Dunia pada 26 September 2022, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berupaya memaksimalkan lini lapangan untuk mensukseskan program Bangga Kencana.
DARA | Hingga saat ini, capaian program Keluarga Berencana (KB) di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) berada diangka 16,985 akseptor atau sekitar 48,53 persen dari 35.000 Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) KB.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) KBB, Eriska Hendrayana menyatakan capaian program KB tersebut, masih mengacu pada data per Juli 2022.
Masih ada waktu beberapa bulan lagi, untuk menggenjot pelayanan KB buat Pasangan Usia Subur (PUS) agar capaian KB di wilayahnya bisa 100 persen.
“Kita optimis, Insha Allah capaian KB tahun 2022 di KBB bisa 100 persen dari PPM. Saat inipun layanan KB di faskes-faskes (fasilitas kesehatan) tetap berjalan,” ujarnya di Ngamprah, Selasa (27/9/2022).
Diakuinya pada peringatan Hari Kontresepsi se-Dunia kali ini pihaknya tidak melakukan pelayanan khusus. Namun pelayanan KB tetap berjalan di faskes-faskes yang tersebar di 16 kecamatan se-KBB.
Pada prinsipnya lanjut Eriska, layanan KB ini, tidak terpatok dengan momentum tertentu. Karena bagi dinasnya, setiap bulan pun merupakan momentum untuk maksimalkan layanan KB tersebut.
Terlebih saat inipun, masih dalam momentum TNI Manunggal KB Kes (TMKK), sehingga banyak membantu capaian program KB di wilayahnya.
“Untuk capaian dari TMMK inipun, tentunya bisa menambah capaian keseluruhan. Tapi data capaiannya, lagi direkap dulu,” ujarnya.
Eriska berharap bagi PUS, lebih baik menggunakan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) berupa MOW, MOP, IUD dan Implan.
Saat ini, MOP di KBB sudah ada 30 akseptor, jauh lebih banyak dari PPM/ target secara nasional sebanyak 10 akseptor.
Sedangkan capaian MOW, KBB dilaksanakan oleh pemerintah dan pihak swasta. Layanan diberikan pemerintah ada 100 dan swasta 137 akseptor. MKJP lainnya, yakni implan 1.938 dan IUD 1.673 akseptor.
“Untuk MOW memang belakangan banyak peminatnya. Terutama di RSUD Cililin dan RSUD Cikalongwetan karena kebetulan rumah sakit ini sedang meningkatkan akreditasi sehingga layanannya lebih ditingkatkan,” kata Eriska.
Bisa berhasilnya layanan KB di KBB selama ini, kata Eriska berkat dukungan semua pihak seperti Dinas Kesehatan (Dinkes), para Bidan Mandiri, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Tim Penggerak PKK dan komponen masyarakat lainnya.
“Alhamdulillah, semua bergerak membantu suksesnya program Bangga Kencana,” ujarnya.
Editor: denkur