DARA | BANDUNG – Memasuki hari pertama ramadan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, membahasa persiapan mudik Lebaran 2019 dalam Rapat Pimpinan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, kemarin. Rapat dihadiri juga Wakil Gubernur, UU Ruzhanul Ulum, dan Sekda, Iwa Karniwa, serta para kepala perangkat daerah.
“Tadi merapatkan persiapan mudik, walaupun baru hari pertama puasa tapi yang dibahas persiapan mudik,” kata gubernur.
Dibahas dalam rapim permasalahan mudik yang biasa terjadi, seperti kemacetan, kecelakaan lalu lintas, pasar tumpah, serta risiko lainnya yang dapat mengganggu aktivitas mudik. Turut dibahas berbagai zona wilayah Jawa Barat dengan karakteristik kemacetannya.
Salah satu zona yang diwaspadai tahun ini, Bekasi khususnya ruas Tol Jakarta-Cikampek. Saat ini di Tol Cikampek terdapat tiga aktivitas konstruksi skala besar, yakni proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, Light Rail Transit (LRT), dan Tol Layang.
Ketiga proyek ini dinilai dapat menghambat arus mudik dengan menjadi biang kemacetan. “Sehingga besok Pak Menteri Perhubungan kemungkinan ke Bandung merapatkan mudik,”tambah Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Terkait permasalahan rutin, ia menginstruksikan perangkat daerah khususnya Dinas Perhubungan agar mencari solusi ampuh atas masalah tidak terulang lagi. Ia memberi contoh, pembayaran tol menggunakan kartu e-Tol ternyata tidak sepenuhnya menghilangkan antrean di loket dan kemacetan di sekitar gerbang.
Gubernur juga menyoroti tingkat kerawanan kecelakaan di Tol Cipali. Ia mendapat catatan di tol tersebut banyak terjadi kecelakaan karena tipe jalan yang terus lurus dengan permukaan jalan bergelombang.
“Sehingga kalau orang ngantuk atau sudah kelamaan dan lain sebagainya, ya rawan. Maka akan kita antisipasi. Juga mengenai rest area yang belum mencukupi, nanti akan kita atur,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan