Mulai hari ini 21 Februari hingga 5 April 2022, fenomena Hari Tanpa Bayangan akan terjadi di Indonesia, yakni ketika matahari berada di posisi 90 derajat.
DARA – Indonesia terbentang dari 6 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan dan dibelah oleh garis Khatulistiwa. Dengan lokasi geografis seperti ini, Matahari akan berada di atas Indonesia ketika tengah hari pada pekan keempat bulan Februari hingga pekan pertama bulan April.
Demikian ditulis peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang, seperti dikutip dara.co.id dari situs Edukasi Sains BRIN, Senin (21//2/2022).
Andi Pangerang juga menuliskan itu karena nilai deklinasi matahari bervariasi antara -11 derajat hingga +6 derajat sejak pekan keempat bulan Februari hingga pekan pertama bulan April.
Deklinasi adalah sudut apit antara lintasan semu harian Matahari dengan proyeksi ekuator Bumi pada bola langit (disebut juga ekuator langit).
Karena nilai deklinasi Matahari sama dengan lintang geografis wilayah Indonesia, Matahari akan berada tepat di atas kepala kita saat tengah hari.
“Ketika Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tidak berongga saat tengah hari, sehingga fenomena ini disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan Matahari,” jelasnya.
Sementara itu dikutip dari instagram @pussainsa_lapan, tips untuk menyaksikan Hati Tanpa Bayangan adalah:
- Siapkan benda tegak seperti tongkat atau spidol atau benda lain yang dapat ditegakkan
- Letakkan di permukaan yang rata di tempat yang tersorot sinar Matahari
- Amati bayangan pada waktu yang sudah ditentukan
- Dapat abadikan fenomena ini melalui potret foto maupun rekaman video sebagai bukti kalau pada saat tersebut bayangan benda benar-benar tidak ada
- Jika cuaca berawan, dapat disaksikan paling cepat 5 menit sebelum atau paling lambat 5 menit setelah waktu yang ditentukan. Hal ini dikarenakan di luar rentang waktu 5 menit, bayangan Matahari sudah muncul kembali.
Editor: denkur | Sumber: dari berbagai sumber