Anggota DPRD Kota Bandung, Uung Tanuwidjaja meminta Dinas Kesehatan Kota Bandung lebih memerhatikan Laboratorium Kesehatan Kota Bandung, baik sumber daya manusia (SDM) maupun peralatannya.
DARA – Uung menilai banyak terjadi hasil dari laboratorium kesehatan Kota Bandung dengan fasilitas pemeriksaan lainnya bertolak belakang.
Berdasarkan temuannya, ada warga yang melakukan pengetesan Covid-19 di Laboratorium Kesehatan Kota Bandung yang dinyatakan positif. Namun, ketika besoknya melakukan tes usap (swab test) secara mandiri, hasilnya dinyatakan negatif dengan derajat CT yang cukup jauh.
“Itu baru satu sampel, lalu ada beberapa sampel dari beberapa orang yang sudah dinyatakan positif dari hasil Laboratorium Kesehatan Kota Bandung, kemudian melakukan tes antigen, namun hasilnya bertolak belakang. Maka apa yang terjadi di Laboratorium Kesehatan yang dibawah Dinkes Kota Bandung tersebut,” ujarnya, di Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (3/2/2021).
Uung memertanyakan keakuratan alat tes Covid-19 di Laboratorium Kesehatan Kota Bandung yang cenderung mengalami perbedaan hasil cukup bertolak belakang dengan fasilitas kesehatan lainnya yang dibayar secara mandiri oleh yang bersangkutan.
“Apakah jarang dikalibrasi atau alat-alatnya kurang dipersiapkan dengan baik. Karena hasil tes itu bisa menimbulkan dampak yang kurang baik, terutama psikisnya, seperti jatuh mental atau dijauhi lingkungan sekitarnya, jadi sangat merugikan,” tuturnya.
Uung berpandangan, Dinkes Kota Bandung harus bertanggung jawab ketika diberikan kepercayaan untuk memeriksa orang-orang yang terindikasi virus corona baru.
“Mereka bayar tapi akurasinya lebih tinggi, karena sering kalibrasi dengan periode waktu yang sudah ditentukan,” ujar politisi Partai Demokrat ini.
Uung berharap adanya perhatian khusus kepada Laboratorium Kesehatan Kota Bandung, sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Sudah cukup, ketika di kemudian hari dinyatakan positif Covid-19 tapi ternyata tidak. Namun, sudah isolasi mandiri yang berdampak pada penghasilan, waktu dan lingkungannya,” ujarnya.
Dia menambahkan, bila anggaran yang dialokasikan untuk penanganan Covid-19 di Kota Bandung cukup besar, termasuk untuk Laboratorium Kesehatan Kota Bandung. Maka hasil yang diberikan juga harus optimal dalam melayani masyarakat luas.
“Saya meminta setiap rupiah yang dipercayakan untuk penanggulangan, pemeriksaan dan penyembuhan pasien Covid-19 ini, harus bisa dipertanggung jawabkan dengan baik melalui Laboratorium Kesehatan tersebut,” pungkasnya.***
Editor: denkur