Hati-hati! Gelombang Setinggi Empat Meter Berpotensi Terjadi di Perairan Ini

Rabu, 9 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi gelombang tinggi (Foto: Pixabay/tribunnews)

Ilustrasi gelombang tinggi (Foto: Pixabay/tribunnews)

Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan pesisir selatan Jawa Timur berpotensi dilanda gelombang tinggi hingga empat meter.


DARA | Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, mengatakan, gelombang tinggi hingga empat meter tersebut berpotensi terjadi pada 9-11 November 2022.

Pola angin wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut menuju Timur Laut dengan kecepatan berkisar 4-15 knot.

Sementara itu, wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan berkisar 5-20 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Pulau Nias serta Kepulauan Mentawai, Selat Karimata dan Laut Arafuru,” ujar Eko, Rabu (9/11/2022).

Menurut Eko, situasi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 2,5-4 meter di perairan barat Enggano-Lampung, Samudera Hindia Barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten, perairan selatan Jawa Timur, Samudera Hindia Selatan Jawa-NTB, sampai Laut Natuna Utara.

Lalu wilayah pesisir lain juga potensi diterjang gelombang setinggi 1,25-2,5 meter, seperti perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Kepulaluan Simeulue, dan perairan barat Pulau Nias-Kepulauan Mentawai.

Berikutnya, perairan Bengkulu, perairan selatan Banten-Jawa Tengah, perairan selatan Bali-NTT, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Laut Sawu. Selain itu, Selat Sumba bagian barat, dan Samudera Hindia Selatan NTT.

Selanjutnya, perairan Kepulauan Anambas-Natuna, Selat Karimata bagian selatan, perairan Kepulauan Talaud-Sangihe, Laut Maluku bagian utara, Samudera Pasifik Utara Halmahera, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Manokwari, perairan utara Biak-Jayapura, serta Laut Arafuru bagian tengah dan timur.

Eko berharap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).

Sedangkan, Kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter), serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter, red).

Editor: denkur | Sumber: PMJNews

Berita Terkait

Tim PWI Tinjau Cepat Lokasi Rumah Subsidi Wartawan, Ketua Umum PWI Apresiasi Komitmen Pemerintah
Nyaman dan Aman: Solusi Praktis Pakaian Dalam Sekaligus Atasan bagi Pra Remaja dari UNIQLO
Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut
Putusan Sela PN Jakarta Pusat Tegaskan Hendry Ch Bangun Sah Ketum PWI
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi untuk Wartawan, Tak Ganggu Independensi Pers
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
KAI DAOP 5 Serap Ribuan Tenaga Kerja Kontrak
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 10:28 WIB

Tim PWI Tinjau Cepat Lokasi Rumah Subsidi Wartawan, Ketua Umum PWI Apresiasi Komitmen Pemerintah

Kamis, 17 April 2025 - 18:38 WIB

Nyaman dan Aman: Solusi Praktis Pakaian Dalam Sekaligus Atasan bagi Pra Remaja dari UNIQLO

Kamis, 17 April 2025 - 18:29 WIB

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 13:51 WIB

Putusan Sela PN Jakarta Pusat Tegaskan Hendry Ch Bangun Sah Ketum PWI

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Berita Terbaru