Perjuangan pasangan suami istri Ridwan (35) dan Iska warga di pelosok pedesaan tepatnya di Dusun Makmur, Desa Bontomanurung, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan, menjadi membuat heboh.
DARA| JAKARTA- Betapa tidak, hampir tiap hari saat keluar dari Dusun Makmur ia harus menggendong bayinya dengan hati-hati, saat menyebrangi sungai.
“Iya saya tidak takut menyeberang gendong membawa bayi. Ya ini sudah biasa, ini sudah biasa terjadi di sini,” kata Ridawan kepada Okezone saat ditemui Selasa 10 Maret 2020
Pasangan suami istri ini terpaksa memilih jalur di tengah sungai yang arusnya deras, karena ini adalah satu-satunya akses terdekat untuk menuju ke kampung sebelahnya.
Sementara untuk jalan alternatif lainnya, warga terpaksa harus berjalan kaki sejauh 30 kilometer melintasi jalan pegunungan yang curam dan bebatuan.
“Saya di sini Kampung Pattiro, mau pergi ke Kampung Sepe-sepe, karna di situ rumah mertuaku,” ujar Ridwan.
Ia nekat membawa bayinya yang masih berusia 4 bulan itu, karena dirasanya ini sudah hal yang biasa ditengah kampung.
Ia bersama sang istri menyebrangi sungai bebatuan ini, meski terlihat berbahaya namun tak sedikitpun rasa takut dari wajah pasangan suami istri ini.
“Ya waktu nyebrang perasaan takut juga. Takut sama bayi ini. Nama bayi saya ini namanya Putri usianya empat bulan,” kata Ridwan
Ridwan berharap pemerintah bisa membuatkan jembatan gatung yang bisa dilalui warga.
Legislator akan segera melapor ke Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah untuk dianalisis apakah pembangunan jembatan merupakan domain Pemprov Sulsel ataukah Pemkab Maros.
Editor : Maji