Calon Bupati Bandung Barat Nomor 3, Hengki Kurniawan masih menggulirkan keinginannya, Bandung Barat Ekonomi Kuat 2030.
DARA | Hal itulah yang menjadi target pasangan Hengki Kurniawan-Ade Sudarajat (Hade) apabila ditakdirkan kembali menjadi Bupati Bandung Barat periode 2024-2029.
“Dua tahun pertama, pembangunan infrastruktur secara merata, biar jalan leucir (mulus), caang (terang). Itu untuk memperlancar perekonomian masyarakat,” ujar Hengki, saat Dialog Calon Bupati Bareng PWI di Sekretariat PWI KBB, Jalan Cijamil-Cisarua, Rabu (13/11/2024).
Jika Hade ditakdirkan menjadi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat periode mendatang, akan menggarap lagi pembangunan jalan lingkar selatan.
Program Hade pada tahun ketiga adalah pembangunan infrastruktur penunjang seperti irigasi, jembata, jalan-jalan kecil dan lain-lain. Menurut Hengki, pembangunan insfratruktur penunjang tersebut guna memperlancar aksesbilitas pedesaan.
Selama ini, potensi desa terutama di sektor wisata belum tergali lebih optimal lantaran aksesbilitasnya kurang menunjang.
“Bagaimana desa wisata bisa tumbuh, kalau aksesnya sulit dijangkau akibat infrastrukturnya tidak menunjang,” ucapnya lagi.
Melalui pembangunan insfratruktur penunjang, diharapkan potensi yang ada di desa makin berkembang. Tentunya bisa menarik investasi, sehingga perekonomian masyarakat juga meningkat.
Pentingnya memiliki infrastruktur bagus lanjut Hengki, dampaknya bakal luar biasa terhadap perekonomian masyarakat.
Sebagai contoh, pada saat dirinya mulai memasuki wilayah KBB pada tahun 2017 merasakan terhambatnya sebuah perjalanan.
“Tahun 2017 ketika saat itu, saya tinggal di Cisarua, waktu yang dibutuhkan untuk menempuh pejalanan antara Cisarua- Gununghalu bisa sampai 6 jam. Pulang pergi bisa 12 jam, sama saja kalau kita berangkat ke Jawa,” ungkapnya.
“Saat ini, setelah infrastruktur jalan jarak dari Cisarua-Gununghalu, bisa antara 1,5-2 jam saja,” imbuhnya lagi.
Fokus program Hade lainnya, untuk pembangunan desa adalah siap memberikan dana sebesar Rp1 miliar/desa.
Menurut Hengki, anggaran Rp1 miliar, 1 desa relatif relevan dengan kebutuhan desa. Progam tersebut, bertujuan untuk mendorong pemerataan pembangunan di Kabupaten Bandung Barat.
“Bagi saya melihat Rp1 miliar satu desa cukup kecil dengan jumlah desa sebanyak 165 desa masih cukup rasional dengan perhitungan yang cermat,” ucapnya.
Menurutnya, ada beberapa strategi yang bisa dijalankan untuk optimalisasi potensi PAD ke depan. Oleh karena itu, pihaknya optimistis bisa melaksanakan program tersebut dengan baik.
“Saya meyakini segala sesuatu yang diawali dengan niat yang baik pasti selalu ada jalannya,” ujarnya.***
Editor: denkur