Dua tahun diterjang covid. Angka kemiskinan dan jumlah pengangguran pun bertambah. Butuh solusi yang tepat dan kolaborasi semua pihak.
DARA – Setidaknya itu yang diharapkan Pelaksana Tugas (PLT) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, termasuk kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sebagai lembaga yang mengumpulkan zakat, hendaknya bekerja secara maksimal.
“Kita berharap Baznas bisa kolaborasi dengan pemerintah untuk sama-sama melakukan pemulihan ekonomi,” ujar Hengky, usai melantik pengurus Baznas KBB periode 2022-1027 di lantai 3 Gedung Bupati Bandung Barat, Senin (18/4/2022).
Hengky menegaskan, dalam kondisi saat ini Baznas tidak hanya memberikan bantuan seperti biasanya. Namun, Baznas diharapkan juga bisa membantu pemulihan ekonomi seperti tahun sebelumnya.
Diakuinya, Baznas KBB pada tahun lalu banyak meluncurkan program yang membantu masyarakat antara lain program ZMart.
Kedepan, Hengky berharap Baznas KBB bisa lebih menggulirkan program untuk memulihkan perekonomian warga.
“Mudah-mudahan di tahun ini dan ke depan bisa semakin ditambah bantuan usaha untuk warga,” ujarnya.
Hengky meyakini program Baznas bisa mengembangkan program pemulihan ekonomi, karena jika dilihat potensinya cukup besar.
“Hanya belum maskimal saja. Nanti kita akan rapat dengan Baznas KBB untuk merumuskan bagaimana strategi penerimaan zakat ini agar lebih maksimal,” tuturnya.
Ketua Baznas KBB periode 2022-2027, Iing Nurdin menyatakan jika selama ini pengumpulan zakat baru fokus dari yang berasal dari zakat profesi dari ASN saja.
Pada tahun-tahun lalu saja, hasil pengumpulan zakat tersebut, nilainya fluktuatif sekitar Rp250-Rp300-an dengan ketentuan 2,5 persen dari gaji yang diterima ASN KBB.
‘Sebelumnya memang rendah sekali. Alhamdulillah setahun atau dua tahun terakhir ada kenaikan,” ungkapnya.
Meski pengumpulan zakat mall ini belum optimal, namun melalui kolaborasi yang disampaikan Plt bupati ini, Iing optimis pemasukan zakat tersebut bakal meningkat.
Menurutnya, pengumpulan zakat profesi ini bisa maksimal dengan potensi dari wilayah industri. Namun tidak seluruhnya, hanya yang memiliki upah di bawah nisab.
“Sebetulnya kita sudah mencoba masuk ke beberapa perusahaan tapi responnya belum ada. Kita harua mapping dulu, kira-kira berapa persen dari kawan yang ada di industri itu,” ujarnya.
Disinggung tentang program kerja di awal kepemimpinannya, Iing menyatakan, bisa meningkatkan pemasukan zakat tersebut.
Ia mentargetkan pada tahun pertama ini bisa mengumpulkan antara Rp400-Rp500 juta.
“Target kami sebetulnya tidak muluk-muluk minimal yang Rp250 juta itu bisa naik jadi Rp400-Rp500 jutaan,” katanya.
Editor: denkur