Hengky Kurniawan Sebut Selain Covid-19, Waspada Juga Ancaman Stunting

Selasa, 7 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan memantau program stuntuing di Parongpong, Bandung Barat pada Selasa (7/9/2021). (Foto: ist)

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan memantau program stuntuing di Parongpong, Bandung Barat pada Selasa (7/9/2021). (Foto: ist)

“Semua stakeholder harus terlibat menciptakan lingkungan yang bersih dan sanitasi yang bersih. Semua masyarakat juga harus membantu dengan tenaga atau edukasinya,” imbuh Hengky.


DARA- Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengingatkan seluruh jajarannya untuk tidak melupakan ancaman stunting, meskipun kini tengah fokus menangani pandemi COVID-19.

Sebab hingga saat ini, stunting masih menjadi ancaman nyata ditengah keterpurukan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Masih ada sekitar 10 persen warga Bandung Barat yang menderita stunting.

“Saya harap penangan stunting ini sama dengan penanganan COVID-19, yang setiap minggu atau setiap hari kita rapat koordinasi untuk memonitor data stunting,” kata Hengky saat ditemui di Parongpong, Bandung Barat pada Selasa (7/9/2021).

Stunting adalah kondisi anak lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya yang dipengaruhi asupan gizi yang tidak maksimal, anemia pada ibu hingga memiliki komorbid seperti TBC.

Hengky mengklaim, Pemkab Bandung Barat sangat serius untuk menangani masalah stunting ini. Sebab, ditengah pandemi COVID-19 ini potensi peningkatan kasus stunting bisa saja terjadi akibat kurangnya pemenuhan gizi terhadap masyarakat.

Menurutnya, penanganan kasus ini harus melibatkan semua stakeholder dari mulai unsur pemerintahan seperti Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, unsur swasta dan semua unsur terkait lainnya.

“Semua stakeholder harus terlibat menciptakan lingkungan yang bersih dan sanitasi yang bersih. Semua masyarakat juga harus membantu dengan tenaga atau edukasinya,” imbuh Hengky.

Saat ini, ungkap Hengky, ada 20 desa di Bandung Barat yang difokuskan untuk penanganan kasus stunting. Sebab, kasus di 20 desa tersebut masih cukup banyak sehingga harus mendapat perhatian lebih.

Pemkab Bandung Barat sudah menyiapkan bantuan keuangan untuk desa-desa tersebut. Terutama soal pemenuhan gizinya. Hengky meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk melalaikan pemetaan dan penanganan serius.

“Dari sisi kerawanan gizi memang butuh di-support. Ini mapping-nya harus benar. Karena memberikan gizi yang baik tanggung jawab pemerintah,” pungkasnya.

Editor : Maji

Berita Terkait

Resmikan Logo Asia Afrika Youth Forum 2025, Wali Kota Bangga Karya Anak Muda Bandung
Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan
Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Lantik Ribuan PPPK, Bupati Jeje Ritchie Ismail Berikan Pesan Moral
BAZNAS Jabar Hadirkan Layanan Publik dan Konsultasi ZISWAF di Acara “ Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 05:03 WIB

Resmikan Logo Asia Afrika Youth Forum 2025, Wali Kota Bangga Karya Anak Muda Bandung

Kamis, 17 April 2025 - 18:29 WIB

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Rabu, 16 April 2025 - 19:53 WIB

BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan

Rabu, 16 April 2025 - 17:32 WIB

Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan

Berita Terbaru