Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan menyatakan, industri skincare atau kecantikan saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
DARA – Hal itu ditandai dengan bermunculannya berbagai merk skincare yang berada di kalangan masyarakat.
“Trend industri (skincare) naik. Banyak produksi skincare dengan skema MLM (Multi Level Marketing). Saya perhatikan ibu-ibu susah mulai memperhatikan kecantikannya supaya bapak-bapaknya betah di rumah,” ujar Hengky saat meninjau produksi PT Skinsol Kosmetik Industri, di Jalan Pasar Kampung Sindang Sari, RT 01/06 Desa Laksana Mekar, Padalarang, Kamis (13/1/2021).
Bisnis industri skincare tersebut, bisa juga dijadikan salah satu peluang usaha bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Hengky berharap UMKM dan Bumdes, bahkan Karang Taruna bisa mencoba terjun dalam bisnis skincare tersebut. Mereka bahkan diharapkan bisa
menciptakan skincare dengan pemasaran di lingkungannya masing-masing.
Untuk memproduknya, bisa kerja sama dengan sistim makloon di PT Skinsol Komestik Industri yang sudah berstandar internasional.
“Di pabrik ini juga mendukung UMKM yang punya inisiatif menjalankan produk kosmetik. Tidak perlu banyak dulu, bahkan 1000 atau 500 pcs dulu sudah bisa,” ujarnya.
Sementara, terkait kunjungannya ke pabrik tersebut kata Hengky, untuk memastikan dan aktivitas kerja, yang sesuai dengan prokes serta memperhatikan IPAL-nya juga.
“Hari ini saya berkesempatan mengunjungi pabrik kosmetik yang lokasinya ada di Bandung Barat. Seneng. Tadi mendapat informasi tentang proses pembuatan kosmetik,” ungkapnya.
Ia juga menyatakan, Pemkab Bandung Barat berupaya mendorong investasi, yang bisa membangkitkan perekonomian masyarakat. Paling tidak bisa menyerap tenaga kerja dari KBB.
Untuk membangun KBB, pemerintah tidak bisa sendiri. Peran serta para investor sangat dibutuhkan, salah satunya untuk memulihkan perekonomian masyarakat pasca dilanda Pandemi Covid-19 selama kurang lebih dua tahun.
Pemkab Bandung Barat, tentu mensupport investasi melalui regulasi. Ia berjanji akan mempermudah perijinan bagi para investor di KBB.
“Perijinan kita permudah, mudah-mudahan apabila pabrik-pabrik di KBB ini sukses tidak lupa dengan masyarakat sekitar, dengan CSR-nya,” jelas Hengky.
CEO Skinsol Komestik Industri, Michael Simon menyatakan, selama ini orang berpikiran untuk punya brand skincare sendiri itu susah. Padahal pihaknya siap menerima order dalam jumlah relatif sedikit juga.
Selain menerima order minimal seribu pcs, pihalnya juga memberikan kemudahan dengan perijinan dari BPOM. “Halal diurus kita, BPOM juga diurus kita. Tinggal niat berbisnis saja yang kuat,” ucapnya.***
Editor: denkur