Kehadiran Fatayat NU, diharapkan bisa membantu Pemda dalam menangani persoalan-persoalan tersebut. Salah satunya memberdayakan potensi perempuan untuk menuju kemandirian.
DARA| Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan menyatakan siap berkolaborasi dengan Pengurus Cabang (PC) Fatayat Nahdatul Ulama (NU) Bandung Barat.
Sebagai sebuah organisasi perempuan, Fatayat NU memiliki peran penting untuk ambil bagian dalam berbagai program pemerintah.
“Saya berharap keberadaan organisasi ini, bisa membuat program yang bermanfaat untuk masyarakat KBB. Pemda siap berkolaborasi, siap mendukung dan siap support Fatayat,” ujar Hengky, usai membuka Konferensi Cabang (Konfercab) II PC Fatayat NU Bandung Barat di Aula HBS, Selasa (27/12/2022).
Menurutnya, keberadaan organisasi perempuan ini sangat dibutuhkan oleh pemda untuk mewujudkan visi-misi dan mewujudkan SDM yang berkualitas.
Diharapkan pula, Fatayat bisa bersinergi dengan Pemda KBB.
Terutama dalam mewujudkan Bandung Barat Ekonomi Kuat 2030.
Keberadaan Fatayat jiga diharapkan bisa membantu pemerintah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Terutama menyangkut permasalahan yang dihadapi kaum perempuan.
Saat ini, persoalan yang cukup krusial menyangkut perempuan diantaranya kesehatan perempuan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pemberdayaan perempuan yang belum optimal.
Kehadiran Fatayat NU, diharapkan bisa membantu Pemda dalam menangani persoalan-persoalan tersebut. Salah satunya memberdayakan potensi perempuan untuk menuju kemandirian.
“Bagi pemerintah peran ini, sangat penting sekali. Termasuk memberikan edukasi pada perempuan tentang persoalan KDRT. Manakala terjadi (KDRT), harus berani melapor dan jangan takut,” tegasnya.
Untuk kasus yang menimpa perempuan dan anak sepanjang tahun 2022 saja, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) KBB mencatat ada 52 kasus.
Sebagian besar, kasus tersebut tersebut menimpa perempuan yakni sebanyak 41 dan sisanya menimpa anak.
Hal inilah, kata Hengky yang harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk PC Fatayat NU agar ke depan tidak terjadi lagi kasus serupa.
“Pemda KBB sebenarnya terus berupaya untuk menekan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan karena kita ingin yang hadir itu selalu berita baik,” ungkapnya.
Namun kenyataannya, masih saja muncul kasus-kasus yang perlu mendapat perhatian semua pihak.
Dinas terkait juga sebenarnya sudah melakukan upaya sesuai tupoksi dengan melakukan edukasi. Ketika terjadi tindak kekerasan terhadap perempuan sudah melakukan treatment secara masif.
“Ini pula yang kita harapkan dari PC Fatayat NU agar bisa konsen dalam mengedukasi masyarakat tentang ini, ” pungkasnya.
Editor: Maji