Kerajinan Bambu dari Selaawi Ternyata Sudah Mendunia, Begini Kisahnya

Rabu, 14 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu kerajinan bambu dari Selaawi (Foto: Andre/dara.co.id)

Salah satu kerajinan bambu dari Selaawi (Foto: Andre/dara.co.id)

Banyak bambu di Selaawi Garut. Potensi ini dimanfaatkan sejumlah pengrajin disana hingga menembus pasar internasional.


DARA – Utang Mamad (50) adalah salah seorang perajin bambu. Ia warga Desa Mekarsari, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut.

Merintis usahanya sejak tahun 2010 silam bersama orang tuanya.

“Jadi 10 tahun yang lalu kita membikin workshop dan membuka usaha bambu ini. Tapi kalau untuk belajar kita sih sudah dari dulu, dari kecil, karena kita dari orang tua lah belajar kerajinan bambu,” ujar Utang di kediamannya, Rabu (14/4/2021).

Utang menyebutkan, beberapa produk yang dihasilkan, antara lain kap lampu, keranjang serta ornamen-ornamen café atau restoran.

“Kita bergerak sebagian besar, istilahnya kita ke arah bambu home decor atau home living. Jadi produknya itu ada kap lampu, ada keranjang dan untuk ornamen-ornamen café atau restoran,” ujarnya.

Salah satu perajin olahan bambu Asal Selaawi, Kabupaten Garut, Utang Mamad (Foto: Andre/dara.co.id)

Menurut Utang, lama produksi tergantung model dan ukuran. Misalnya produk yang memiliki ukuran kecil memiliki durasi pengerjaan kurang lebih satu hari. Namun, produk yang lebih besar bisa memakan waktu tiga hari bahkan sampai berminggu-minggu.

“Pernah kita kalau untuk yang sangat lama kita biasanya untuk property interior, salah satu contoh kita kemarin bikin tempat tidur untuk Bupati Bangka Belitung itu diameternya 2 meter, tinggi 2 meter setengah. Itu kita menyita waktu cukup lumayan karena produksinya lama,” katanya.

Selaawi yang kaya akan bambu, memudahkan Utang memproduksi hasil karyanya.

“Untuk bahan baku, kita sudah ada beberapa mitra sih. Kalau dulu kita menyediakan mulai dari nebang sendiri ngambil dari kebun. Kalau sekarang mata rantainya sudah kita bentuk, jadi ada beberapa supplier yang sudah bekerja sama dengan kita menyediakan bambunya,” ujarnya,

Meski belum melakukan pemasaran secara langsung, kata Utang, produknya sudah sampai ke Asia, Australia, bahkan Eropa.

Asia produknya sudah melenggang ke Korea, Thailand dan Singapura.

“Produk kita memang sudah sampai di Eropa ya, di Itali, di Australia. Kalo di Asia ada di Korea, Thailand, kemarin di Singapura. Bahkan kita sempat juga melihat produk-produk kap lampu yang di belakang ini, kita tuh tiga tahun menjadi supplier ke sebuah rumah makan di singapura, alhamdulillah pasarnya bagus,” ujarnya.

Utang berharap kepada masyarakat Selaawi agar bersama-sama untuk menggarap usaha bambu yang saat ini tengah naik daun. Dengan ini, masyarakat tidak perlu bersusah payah dalam mencari usaha lain.

“Harapan semua temen-temen jangan susah-susah lah mencari usaha disini juga bambu digarap kalau kita benar-benar menggarapnya. Dibuktikan sekarang bahwa bambu itu lagi naik daun lagi tren,” katanya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi
Komunitas Doubel Cabin Indonesia Beri Bantuan untuk Korban Bencana di Sukabumi
Meski Dikalahkan Vietnam, Erick Thohir Memuji Mental Pemain Muda Indonesia
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya
Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024
Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar
Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 17:13 WIB

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi

Senin, 16 Desember 2024 - 16:27 WIB

Komunitas Doubel Cabin Indonesia Beri Bantuan untuk Korban Bencana di Sukabumi

Senin, 16 Desember 2024 - 11:52 WIB

Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak

Senin, 16 Desember 2024 - 11:36 WIB

Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya

Senin, 16 Desember 2024 - 11:03 WIB

Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB