Pasokan listrtik tak kunjung sampai, warga Kampung Nagrak berinisiatif membuat turbin secara berswadaya. Listrik pun mengalir ke setiap rumah. Sayang, pasokan listriknya tidak stabil akibat kemarau.
DARA | CIANJUR – Pasokan listrik di Kampung Nagrak, Desa Wangunsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kerap byar-pet (hidup-mati). Kondisi itu dipicu menyusutnya debit air, karena warga di sana mengandalkan turbin air yang bisa menghasilkan pasokan listrik.
“Sekarang turbin air tak maksimal karena aliran Sungai Cidaun mengering. Pasokan listrik juga jadi tersendat,” kata Jajang Sugiarto (40), warga setempat, kepada wartawan, Selasa (8/10/2019).
Sering byar-petnya pasokan listrik terjadi lima bulan terakhir atau sejak memasuki musim kemarau. Jajang menuturkan, warga di Kampung Nagrak hingga sekarang belum menikmati pasokan listrik dari PLN.
“Bisa jadi karena kampung kami lokasinya sangat jauh. Berada di perbukitan Gunung Gayem. Jadi, cukup sulit masuk jaringan listrik PLN,” ujar dia.
Kepala Desa Wangunsari, Sapaat Suanda, menyebutkan, sejak dulu Kampung Nagrak belum mendapat pasokan listrik dari PLN. Untuk mengatasi permasalahan itu, warga berinisiatif membangun turbin air.
“Dibangunnya secara swadaya. Sekarang sudah kurang berfungsi maksimal karena sedang kemarau,” kata Sapaat.
Ia berharap pemerintah atau PLN bisa ikut memikirkan agar kampung tersebut bisa mendapat pasokan listrik. Sejauh ini jaringannya sudah ada di Kampung Ciparay yang berdekatan dengan kampung tersebut.
“Jaraknya hanya sekitar 7 kilometer dari Kampung Ciparay ke Kampung Nagrak,” ujarnyanya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan