DARA | CIANJUR- Kekisruhan akibat kekurangan logistik Pemilu 2019 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hingga malam menjelang pencoblosan terus terjadi, Selasa (16/4/2019).
Berdasarkan pantauan dara.co.id, hingga pukul 22.30 WIB di Gudang 2 KPU, Balerancage, Cianjur, puluhan anggota panitia pemungutan suara (PPS) dari Kecamatan Cianjur dan Kecamatan Cilaku masih berjibaku memasukkan logistik pemilu ke dalam kotak suara untuk selanjutnya dibawa ke TPS-nya masing-masing.
“Kita masih kekurangan sekitar 3.000 lembar surat suara DPR-RI dan 29 ribu lembar form C1 Plano, bagi dua kecamatan di Dapil 1,” kata Sekjen KPU Kabupaten Cianjur, Endan Hamdani, kepada wartawan, saat ditemui di Gudang 2 KPU Balerancage, Cianjur, Selasa (16/4/2019) malam.
Untuk memenuhi semua kekurangannya itu, menurut Endan, akan mengambil dari surat suara cadangan 2 persen.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan kekurangan form C1 Plano, lanjut Endan, KPU akan mencetak secara swadaya di percetakan yang telah ditunjuk di daerah Bekasi.
“Kekisruhan dalam proses distribusi logistik ini, karena keterlambatan pengiriman logistik dari provinsi dan pusat. Sehingga berdampak kepada kita ditingkat kabupaten,” ujarnya.
Meskipun masih banyak terdapat kekurangan logistik Pemilu 2019, Endan menjamin, distribusi logistik ke dua kecamatan tersebut dapat terselesaikan. “Mudah-mudahan malam ini selesai, kita berdoa saja. Untuk yang pencetakan form C1 Plano, dipastikan sampai di gudang sekitar pukul 05.00 WIB (Rabu),” katanya.
Sementara itu, Enung (40), seorang anggota PPS Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, mengaku telah hampir empat hari berada di gudang KPU untuk mengepak logistik pemilu.Padahal, lanjut Enung, untuk proses pengepakan merupakan kewajiban dari KPU.
“Distribusi logistik untuk Pemilu (2019) ini sangat carut marut. Biasanya kita (PPS) tinggal menunggu di TPS, sambil menyiapkan segala sesuatunya. Tapi, sekarang kita justru harus terlibat packing logistik,” ujar Enung, dengan nada kesal.***
Wartawan: Purwanda